Khan telah membintangi lebih dari 100 film dalam perjalanan kariernya yang mencakup tiga dekade. Khan adalah salah satu superstar terbesar Bollywood. Dan ada banyak jawabn mengejutkan dari pertanyaan : “Kenapa kamu suka Shah Rukh Khan?” Khususnya dari fansnya yang perempuan.
SEBUAH buku baru, Desperately Seeking Shah Rukh, membuat jurnalis Aparna Alluri, bertanya-tanya. Kepada beberapa temannya, baru -baru ini, dia bertanya tentang sang superstar Bollywood itu.
“Mereka terkejut – itu bukan pertanyaan yang pernah mereka pikirkan, begitu pula dengan saya, ” tulis Aparna Alluri – yang membuat laporan khusus untuk BBC di New Delhi.
Mengutip jawaban rekaman remannya, mereka menyebut Shah Rukh Khan “menawan” dan “bersahaja” sebagai protagonis; “lucu”, “sarkastik”, dan “jujur” dalam wawancara, dan “tidak segan” dalam usahanya mengejar ketenaran dan uang.
Khan tak pernah menjadi protagonis yang “macho”, sebagaimana rekannya sesama idola Bollywood yakni Salman Khan, Amiir Khan atau Ajay Devgan – tetapi Shah Rukh dikenal sebagai sosok sensitif dan berusaha mati-matian demi perempuan yang ia cintai.
“Itu benar! Kami menyukainya karena kecintaannya pada perempuan!” kata salah satu temannya, yang membuat ia terkejut sendiri.
Itulah juga yang ditemukan penulis Shrayana Bhattacharya ketika ia mengajukan pertanyaan yang sama kepada puluhan perempuan, semuanya penggemar Khan.
Tapi yang mengejutkan, kisah-kisah tentang fandom perempuan ini, sebetulnya, adalah kisah tentang ketidakadilan ekonomi.
“Dengan memberi tahu saya tentang kapan, bagaimana dan mengapa mereka menyukai Shah Rukh, mereka memberi tahu kita tentang kapan, bagaimana, dan mengapa dunia menghancurkan hati mereka,” tulis Bhattacharya, mengungkap mimpi, kecemasan, dan pemberontakan para perempuan di dunia yang selamanya menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan.
Cerita-cerita tersebut berasal dari hampir dua dekade pertemuan, percakapan, dan persahabatan dengan perempuan lajang, menikah, atau di antara keduanya di India utara.
Mereka adalah perempuan Hindu, Muslim, dan Kristen; ibu rumah tangga yang bahagia dan tidak bahagia; pegawai perempuan yang puas dan frustrasi; dan perempuan kelas pekerja yang pasrah dan gelisah.
Mereka hanya dipersatukan oleh kecintaan mereka pada Shah Rukh Khan.
Khan muncul di kehidupan perempuan India pada tahun 1990-an, bersama dengan Coca-Cola dan TV kabel, bukti sebuah era baru, ketika banyak reformasi ekonomi membuka India ke dunia – hal yang kami sebut liberalisasi.
“Saya ingin menceritakan kisah tentang para perempuan ‘pasca-liberalisasi’ itu dan saya mendapati Khan membantu saya dengan cara yang tak biasa,” kata Bhattacharya.
Selanjutnya, Suara buruh pabrik