Stasiun Tugu Berbenah, Lahan Bong Suwung Ditertibkan

Warga Tugu mengadu ke DPRD DIY

Pengembangan Stasiun Yogyakarta diperlukan seiring meningkatnya volume perjalanan kereta di stasiun tersebut, baik kereta jarak jauh, KRL, Prameks, maupun kereta bandara. Berkaitan dengan itu, maka perlu ada perluasan. Tapi pihak warga menyayangkan PT KAI yang baru melakukan sosialisasi terkait penataan kawasan tersebut, setelah perencanaannya sudah selesai.

YOGYAKARTA – Stasiun Tugu, sebagai stasiun kereta api besar di Yogyakarta, sejak beberapa tahun terakhir ini berbenah agar stasiun yang ada di Pusat Kota Yogyakarta ini bisa kelihatan bersih, asri dan nyaman bagi semuanya. Berkaitan dengan itu, maka PT KAI berencana akan melakukan penertiban di kawasan Bong Suwung. Penertiban tersebut dilakukan untuk pengembangan Stasiun Yogyakarta.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menjelaskan, lahan Bong Suwung yang akan ditertibkan berada di sebelah barat Stasiun Yogyakarta.

Berdasarkan data yang ada, luas total area Bong Suwung ada sekitar 2.480 meter persegi, 1.085 meter persegi di sisi utara rel dan 1.395 meter persegi di sisi Selatan rel.

Menurut Krisbiyantoro, pengembangan Stasiun Yogyakarta diperlukan seiring meningkatnya volume perjalanan kereta di stasiun tersebut, baik kereta jarak jauh, KRL, Prameks, maupun kereta bandara. Berkaitan dengan itu, maka perlu ada perluasan.

Untuk itu, area Bong Suwung nantinya akan digunakan untuk memperluas depo dan memperlebar jalur kereta api. Oleh karena itu, lanjut Krisbiyantoro, diperlukan sterilisasi agar penataannya lebih mudah. Sebab, mobilitas kereta sekarang ini lebih ramai dan padat. Maka perlu perluasan.

”Untuk itu, perlu perluasan,” ujar Krisbiyantoro di Gedung DPRD DIY, Rabu (4/9), merespon warga Bong Suwung yang enggan dipindahkan yang kemudian mendatangi gedung wakil rakyat

Area Bong Suwung, kata dia, masih termasuk emplasemen Stasiun Kota Yogyakarta. Area tersebut harus dijaga kebersihannya dan ketertibannya dari berbagai aktivitas yang bisa mendukung keselamatan bersama, yakni keselamatan masyarakat dan perjalanan KA.

Ia berharap, warga segera sadar akan arti keselamatan dengan segera pindah sehingga bisa berperan ikut mensterilkan area tersebut. Tahapan-tahapan terkait proses pengosongan area Bong Suwung sudah dilakukan PT KAI dengan berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta, kewilayahan, dan juga ke warga.

PT KAI, lanjut dia, juga telah mendapatkan izin Serat Palilah dari pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk menertibkan area tersebut.

Perwakilan Aliansi Bong Suwung, Restu mengatakan, warga di Bong Suwung sudah lama tinggal di tempat tersebut. “Kami menawarkan solusi untuk dilakukan pemagaran, bukan penggusuran,” kata dia.

Pihaknya juga menyayangkan PT KAI yang baru melakukan sosialisasi terkait penataan kawasan tersebut, setelah perencanaannya sudah selesai. “Seharusnya warga diikutsertakan saat menyusun perencanaan,” ujarnya

Chang, tokoh masyarakat yang ikut mendampingi aliansi tersebut, meminta kepada PT KAI agar membiarkan mereka mencari nafkah di Bong Suwung. Kalau mereka tinggal di sana, karena tidak ada pilihan lain.

“Kalau mereka punya uang, punya pekerjaan, mereka tidak mungkin di sana. Mari kita bicara dari hati ke hati, bicara kemanusiaan,” terang dia dengan nada bijak.

Ketua DPRD DIY, Nuryadi dalam kesempatan itu mencoba akan memfasilitasi warga Bong Suwung untuk berdialog dengan pihak-pihak yang memiliki kewenangan terhadap Bong Suwung.

”Kalau perlu nanti kita undang PT KAI Pusat, agar semua bisa gamblang,” ujar Nuryadi. “Mudah-mudahan ke depan kita bisa mendapat solus,” pungkasnya. (*/yp)

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.