Stress Bersama Sherina Munaf

Oleh DIMAS SUPRIYANTO.

GARA GARA penyanyi Sherina Munaf stress saya ikut stress. Penyebabnya, berita kekerasan terhadap anjing di Aceh. Sedang menjadi viral, seekor anjing bernama Canon ditangkap oleh Satpol PP Singkil sampai tewas.

Sherina, sebagaimana diberitakan CNNIndonesia, mengaku stres membayangkan hewan peliharaan disiksa sampai mati. Ia juga mempertanyakan tujuan tindakan tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut ‘sakit’.

“Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, dirawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam, untuk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal = menghalalkan segala cara? Sakit,” kata Sherina dalam akun twitternya @sherinasinna dikutip Minggu (24/10).

Ia juga menyinggung rencana wisata halal di Aceh. Menurut Sherina, rencana tersebut tidak boleh ‘egois’. Apalagi, kata Sherina, anjing merupakan binatang yang ramah.

“Bayangkan. Seekor anjing yang sepanjang hidupnya percaya manusia, yang ketika didatangi aparat keji itu ekornya melambai-lambai ramah, ternyata detik-detik terakhirnya adalah dikarungi sampai lemas dan akhirnya tewas. Demi agenda egois manusia yang berseragam,” tulisnya.

“Mau sampai kapan banyak manusia dari bangsa kita sendiri memperlakukan satwa seperti benda begini. Apalagi ini HEWAN PELIHARAAN seseorang. The greatest privilege of having A VOICE is to PROTECT the VOICELESS. Kl km resah karena ini, SPEAK UP,” ujarnya.

Ia juga kecewa dengan respons Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menyebut tindakan itu sudah sesuai SOP.

“Respons mengecewakan dari Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Singkil, Ahmad Yani. Manusia jg tanpa ngerti dia salah apa, tiba2 di karung terpal, mulut diikat, merintih kepala keluar, dipaksa masuk karung lagi ya STRES.Niat bunuh/tidak bunuh, anjing PELIHARAAN ini TEWAS,” tulisnya.

Menanggapi jawaban Satpol PP itu, mendadak saya teringat dialog dalam satu adegan film ‘Tjoet Nyak Dhien’ karya Eros Djarot (1988).

“Aceh itu terkenal tipuannya. “

Tipu tipu Aceh – komentar kaum awam di Jakarta.

Di twiter terjadi perang opini. Melebar ke mana mana. Tapi pada akhirnya fokus dengan kelakuan satpol PP. Anjing sehat dibawa satpol PP, lalu mati.

Selanjutnya, pelacur masuk surga karena anjing

Avatar photo

About Supriyanto Martosuwito

Menjadi jurnalis di media perkotaan, sejak 1984, reporter hingga 1992, Redpel majalah/tabloid Film hingga 2002, Pemred majalah wanita Prodo, Pemred portal IndonesiaSelebriti.com. Sejak 2004, kembali ke Pos Kota grup, hingga 2020. Kini mengelola Seide.id.