KALAU mau mendengar tausiah dari kiai yang sungguh berilmu, dengarlah paparan ustadz kharismatis yang lagi trending, Gus Baha, yang memaparkan mengenai hukum hewan anjing.
Menurut Gus Baha, di semua periode Islam, anjing dianggap bukan najis. Bahkan sahabat Nabi yang merawat 100 kambing memberikan satu kambingnya ke anjing sebagai hadiah karena telah menjaganya dari serigala.
Gus Baha mengatakan, Alquran mengistilahkan anjing di dalam surat Al Maidah ayat 4. “Wa m ‘allamtum minal-jawrii mukallibna” yang artinya
“Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu”
Menurut Gus Baha, Alquran itu secara ‘sirri’ mencontohkan dengan anjing. “wa m ‘allamtum minal-jawrii mukallibna; Hewan-hewan yang terlatihnya seperti anjing,” ucap kiai asal Rembang ini di channel Youtube.
Gus Baha mengatakan, anjing menjadi najis di periode Syafiiyah bukan di masa Imam Syafii. Karena ketika Imam Syafii hidup, masih banyak orang memelihara anjing.
“Mahzab Syafi’iyah menganggap anjing itu najis, kita lupa keistimewaan anjing. Padahal itu tidak bertentangan. Kalau anjing memang dianggap pintar, kalau itu dikatakan najis – biar tidak kamu sembelih dan dijadikan ternak. Justru barang istimewa itu tidak perlu dibunuh. Karena istimewa. Kalau anjing kamu samakan dengan ayam nanti disate terus cepat habis,” kata Gus Baha.
Para santri mengakui kalau hewannya ashabul kahfi itu anjing. Juga mengakui kalau hewan paling pintar itu anjing. “Apalagi intelijen, kepolisian, badan narkoba tetap mengakui bahwa hewan yang paling mudah diajari adalah anjing,” ujarnya.
Ulama-ulama sufi menafsiri hadis nabi SAW yang menyatakan ‘tak ada rahmat bagi mereka yang memelihara anjing’ itu sebagai bahasa kinayah (simbolik). “Malaikat itu tidak masuk hati dimana hati itu ada mental pemabuk dan ingin barangnya orang lain. Ulama sufi menafsiri yang dimaksud anjing di situ adalah tamak. Orang Islam hatinya tidak akan ditempati malaikat, jika hatinya punya mental tamak,” kata Gus Baha.
Menurutnya, apa pun perbedaan ulama, Alquran itu lebih jujur lebih objektif bahwa anjing itu hewan yang mudah dilatih.
Selanjutnya, kisah sufi Abu Yazid