Subsidi Buat Orang Kaya

Subsidi Buat Orang Kaya

Banyak orang kaya di Indonesia mampu membeli bensin harga berapapun, namun pemerintah tetap membantu mereka. Bantuan yang diberikan pemerintah lebih banyak ke orang kaya daripada ke orang miskin.

Orang kaya di Indonesia, semakin kaya, karena hidup mereka disubsidi ( baca: dibantu) pemerintah untuk hal-hal yang mereka sendiri mampu membeli. Harga bensin Pertalite mestinya Rp 14,450, namun pemerintah terlalu baik, sehingga memberi bantuan pada orang kaya sebesar Rp 6,800. Mereka cukup membayar Rp 7,650. Jumlah subsidi pemerintah kepada para pemilik mobil mencapai Rp 93,5 triliun. 

Bantuan Rp 93,5 triliun ini sebagian besar atau 80% dinikmati orang kaya, yang lebih dari 60% berasal dari orang-orang yang dijuluki sangat kaya atau crazy rich. Total bantuan bensin yang mereka hirup adalah Rp 60 triliun !

Salah Sasaran

Sisanya ? Hanya 20% orang miskin yang menggunakan Pertalite. Jika tujuan subsidi adalah untuk membantiu orang tak mampu atau kelas bawah, artinya ada yang keliru. Salah sasaran. Orang miskin justru mendapatkan bantuan paling kecil.

Itu baru Pertaline alias bensin. Belum solar. Harga solar mestinya Rp 13,950, namun hanya dijual Rp 5,150. Artinya, pemerintah mensubsidi masyarakat sebesar Rp 8.800 atau sebesar 63%. 

Seperti Pertalite, subsidi ini 89% diniimati orang kaya raya pemilik perusahaan. Hanya 11% diserap rumahtangga. Dari 11% ini bantuan yang tepat sasaran hanya 5%. Sebanyak 95% rumahtangga mampu menikmati subsidi pemerintah. Padahal bantuan yang diberikan pemerintah mencapairp 140 triliun. 

Subsidi ini terjadi juga dengan bensin untuk orang kaya dan mobil mewah yang disebut Pertamax. Harga Pertamax aslinya Rp 17,300 per liter. Tapi orang kaya dengan mobil mewah, hanya membayar Rp 14, 750. Selisihnya dibantu pemerintah. 

Subsidi energi ini jika ditotal sebesar Rp 502 triliun pada tahun lalu.  Jumlah ini setara dengan pembangunan 3.333 rumah sakit skala menengah. Setara dengan pembangunan 227.886 sekolah dasar

Pemerintah terlalu lama membiarkan suasana seperti ini terus-menerus terjadi, seakan menjadi kebiasaan yang salah dan sia-sia. 

Subsidi Haji

Di sektor haji, subsidi juga diberikan pada orang-orang kaya yang naik haji. Pada 2022, tiap orang naik haji hanya membayar Rp39,8 juta atau 40,54%. Selisihnya, dibayar oleh badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebesar 59,46 persen. Belum ada data, berapa orang miskin yang benar-benar dibantu untuk naik haji dengan subsidi pemerintah. Orang miskin naik haji sekali, orang kaya naik haji berkali-kali untuk citra diri dan kebanggaan, tapi minta bantuan terus.

Jika diteruskan, orang kaya di Indonesia akan terus menikmati kemudahaan yang diberikan. Sia-sia usaha pemerintah membantu orang miskin. 

Seharusnya pemerintah mampu melakukan bantuan tepat sasaran seperti yanga dilakukan melalui PLN. Melalui PLN, Pemerintah hanya memberi  subsidi kepada masyarakat yang lebih berhak, yakni yang memasang listrik dengan daya 450V secara gratis, sedang yang memasang 900 V memperoleh diskon 50%.

Keretaapi, sepertinya juga akan melakukan hal yang sama. Tak ingin salah subsidi. Selama ini, semua penumpang diberi subsidi Rp 7,000 dari tiket yang seharusnya Rp 10,000. Entah bagaimana nantinya jika dua orang duduk bersama, yang satu memegang kartu KRL orang kaya, satunya KRL orang miskin. 

Tak hanya pemerintah yang sulit memisahkan kewajiban membanu orang miskin dan kaya. Banyak orang kaya di Indonesia, sering akting menjadi orang miskin agar mendapat bantuan untuk mempertahankan kekayaan mereka. Kapan Pengiriman Haji Tanpa Subsidi?

Harga BBM, Melimpahnya Kendaraan di Jalan dan Subsidinya

KETIKA PARA PENULIS MELAWAN RAKSASA GOOGLE

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.