Sukses Argentina di Copa America 2021, Ironi Bagi Leonel Messi

Leonel Messi berpelukan erat dengan Neymar Yunior, usai pertandingan final Copa America 2021 yang dimenangkan Argentina 1 – 0 (Foto: Screenshot Instagram Leonel Messi Official)

Argentina akhirnya menjuarai Copa Amerika 2021, setelah di final mengalahkan tuan rumah Brazil, yang juga musuh bebuyutannya, melalui gol tunggal Angel Di Maria pada menit ke-21.

Itulah satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan ini. Meskipun Brazil terus menggedor di sisa waktu yang ada, Argentina mampu bertahan. Bahkan jika Dewi Fortuna menyertai, bisa jadi Argentina akan menambah golnya melalui kaki Leonel Messi pada pertengahan babak kedua, ketika itu Messi sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang Brazil Alisson Becker, tetapi gagal melewati sang kiper yang hanya berjarak 2 meter darinya.

Terlepas dari kegagalannya mencetak gol, keberhasilan di final Copa America 2021 yang berlangsung di Stadion Maracana Rio de Janeiro, menjadi  hari bersejarah buat “Si Kutu” (La Pulga), julukan Leonel Messi. Inilah untuk pertamakali dia mengangkat trofi bersama tim nasional Argentina, setelah beberapa kali gagal mempersembahkan yang terbaik untuk negaranya. Padahal di klubnya, Barcelona, Messi telah mempersembahkan belasan trofi dan gelar Pemain Terbaik Dunia dengan meraih 6 Balon de’Or.

Messi sendiri menjalani debutnya bersama Timnas Argentina sejak tahun 2005. Namun tidak sekalipun ia merasakan indahnya mengangkat trofi.  Sebelumnya Messi sudah gagal final Copa America edisi 2007, 2015, 2016, serta Piala Dunia 2014. Jika kali ini gagal lagi, makin tipis harapan Messi merasakan gelar juara bersama Timnas Argentina.

Di balik kegembiraan Messi membawa Argentina Juara Copa America 2021, ada ironi yang tengah dialaminya. Saat ini Messi tidak memiliki klub, setelah Barcelona tidak memperpanjang kontrak sejak  30 Juni 2021. Ada persoalan pelik yang sulit dipecahkan untuk menyambung Kerjasama yang sudah cukup lama itu.

Mulai tahun ini La Liga membuat aturan baru: mengurangi batas gaji klub-klub Spanyol lebih dari 590 juta euro karena dampak finansial yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Barcelona dan Valencia menjadi klub yang diwajibkan melakukan pemotongan terbesar. Barcelona akan memiliki hampir 383 juta euro untuk pembayaran gaji, turun dibandingkan dengan 671 juta euro pada musim lalu.

Penyesuaian tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah kontrol keuangan liga untuk mengurangi utang klub dan menjaganya tetap sehat secara finansial.

Messi sendiri sebenarnya masih ingin bertahan di Barcelona, namun aturan Financial Fair Play (FFP) tidak memungkinkan dirinya bertahan tanpa pengurangan besaran gaji. Jika gaji Messi tak turun, pilihan bagi Barcelona adalah wajib menjual beberapa pemain lain. Presiden La Liga Javier Tebas pun sudah menegaskan, pihaknya tidak akan mengendurkan aturan FFP hanya demi Messi dan Barcelona.

Sempat terdengar kabar bahwa Barca menawarkan kontrak 2 tahun sebagai pemain, tapi dibayarkan dalam durasi 5 tahun. Artinya, di 3 tahun sisa Messi akan berperan sebagai ambassador klub.

Kontrak seperti ini ternyata menyalahi aturan finansial La Liga dan fair play. Sebab jika demikian Messi tidak perlu membayar pajak di Spanyol untuk tiga tahun sisanya sebagai ambassador. Skema itu tergolong ke dalam penggelapan pajak, Barca dan Messi bisa dijatuhi hukuman berat. Bahkan Messi mungkin terancam hukuman penjara jika penggelapannya terbilang besar.

Sebagai pemain yang “diselamatkan” oleh Barcelona, Messi sebenarnya berat meninggalkan La Braugana. Akan tetapi Barca benar-benar tidak berdaya dengan aturan yang dibuat. Sementara sampai menjelang kontraknya habis, Messi tidak ingin menurunkan gajinya.

Hubungan Leonel Messi dengan Barcelona sebenarnya bukan hanya sekedar hubungan pemain dengan klub yang mengontraknya. Sejak bergabung dengan Barcelona, pemain kelahiran Rosario, Argentina, 24 Juli 1987 itu tidak pernah pindah ke lain hati. Ia ingin membalas hutang budi kepada klub yang telah menyelamatkan kariernya.

Meskipun memiliki talenta tinggi, karena kekurangan hormon sejak kecil badan Messi sangat pendek, sehingga tidak ada klub yang mau merekrutnya. Pada usia 13 tahun ia hanya memiliki tinggi badan 148 Cm – tergolong pendek untuk ukuran orang Argentina dan Eropan.

Anak dari pasangan Jorge Horácio Messi, seorang pekerja pabrik besi dan Celia María Cuccittini, seorang pembersih paruh waktu, bermain sepakbola sejak usia lima tahun, di Grandoli, klub sepak bola lokal yang dilatih ayahnya,

Pada usia 11 tahun, Messi didiagnosis menderita kekurangan hormon pertumbuhan. Tim elite River Plate berminat atas perkembangannya, tetapi mereka tak punya uang cukup untuk pengobatannya, yang mencapai $900 per bulan. Carles Rexach, direktur olahraga FC Barcelona, telah menemukan talenta Messi. Barcelona menawarkan untuk membiayai pengobatan Messi jika ia mau pindah ke Spanyol. Messi dan ayahnya lalu pindah ke Barcelona, dan ia masuk ke akademi muda klub.

Messi bergabung dengan klub itu sejak usia 13 tahun pada 17 September 2000. Saat itu hanya memiliki tinggi badan 1,48 meter, tak ada yang mengira Messi akan berada di puncak, namun talentanya sudah menonjol sejak awal dan terus berkembang dari tahun ke tahun.

La Pulga telah tampil 778 pertandingan bersama Barcelona dan mengemas 672 gol serta 305 assist. Ia mempersembahkan empat gelar Liga Champions, 10 La Liga, tujuh Copa del Rey, delapan Piala Super Spanyol, tiga Piala Dunia antar klub dan tiga Piala Super Spanyol.

Kini semua orang bertanya-tanya. Kemana Messi akan berlabuh setelah tidak menandatangani kontrak dengan Barcelona? Atau dia akan merendahkan sikap, dengan menurunkan harga kontraknya agar bisa masuk dalam skema keuangan Barca sesuai aturan La Liga.

Mengingat besarnya gaji Messi – sebulan mencapai 10,5 juta Euro atau setara Rp.178 milyar – banyak klub yang harus berpikir ulang untuk mengambil Messi yang sedang jadi “pengangguran”. Saat ini Messi sedang mengalami eforia atas keberhasilan Argentina menjadi Juara Copa America 2021. Tapi bagaimana setelah itu? hw

Avatar photo

About Herman Wijaya

Wartawan, Penulis, Fotografer, Videografer