Sukses, tidak datang secara tiba-tiba. Ia dibangun sejak dini, bahkan ketika orangtua tak mampu melihat kecintaan anak terhadap sesutu. Mereka baru memnyadari setelah sukses itu terjadi.
Umur 12 tahun, David Beckham baru bisa baca tulis. Itupun dengan susah payah. Ia tak suka baca tulis Yang ia sukai hanyalah menendang bola, dan mempermainkan bola sedemikian rupa sehingga dalam pelajaran lain, ia agak terbelakang.
Berkat kasih sayang ibunya, David terus dididik untuk menuyukai baca dan tulis selain menendang bola. Saat ibunya akhirnya menyadari, ia harus memberi perhatian lebih kepada hobi David dalam hal sepak bola. Kelak, kita semua tahu, nama David Beckham terkenal sebagai pemain sepakbola selebritis.
Albert Eisnten lebih kasihan lagi. Ia dikeluarkan dari sekolah karena ia terlalu bodoh di hampir semua mata pelajaran. Gurunya benar-benar tobat melihat Eistein yang tetap tidak pintar. Einsten hanya mau belajar sungguh-sungguh, jika itu pelajaran matematika , hingga akhirnya kita mengenal Albert Eistnein sebagai seorang ahli fisikawan yang terkenal karena teori relativitasnya. Itu, juga berkat kasih sayang sang ibu yang mengetahui apa yang dicintai sang anak selama ini
Banyak orangtua di Indonesia lebih mementingkan sekolah anak-anak mereka dibanding memperhatikan hobi atau kesenangan sang anak. Ketika seorang anak yang mendengar setiap musik seluruh badannya bergerak, sang ibu marah karena malu. Sang ibu tidak pernah melihat bahwa di luar pantauan sang ibu, sang anak sering menirukan tarian di televisi. Bakat itu selalu muncul setiap ia mendengarkan musik. Tai bakat anak ini tenggelam karena sang ibu tak mampu melihat jauh ke depan.
Jikapun anak ingin meningkatkan hobinya, kebanyakan diarahkan orangatua. Itu bukan kesenangan sang anak, melainkan orangtua. Jika bukan kesenangan orangtua, biasanya kesenangan umum; menjadi dokter atau direktur.
Sekarang, di zaman materialistik, orangtua membiarkan anak-anak pamer harta orangtua. Memanjakan anak dengan harta adalah kebanggaaan orangtua. Hasilnya bukan anak mandiri. Melainkan anak manja dan sering berlebihan. Di depan kita banyak orang seperti Mario Dandy Satryo, anak pejabat pajak yang hartanya luar biasa kayanya, tapi tidak peduli anaknya tidak lulus SMA. Yang penting orangtua punya harta melimpah.
Kemana sang ibu ? Mungkin sibuk melakukan pertemuan dengan sesama sosialita. Mario terlantar perhatian sehingga menjadi pemuda liar dan ganas yang mudah menyiksa sesama pemuda gara-gara sepele. Bahkan ia yakin saat di bui akan diperlakukan baik karena hartanya. Di pengadilan ia juga peracaya akan dihukum ringan karena harta orangtua.
Jika demikian, maka kita akan melihat generasi yang tidak bermutu.
Apakah orangtua tak bisa memberi contoh ? Apakah anak-anak sekarang kurang contoh. Coba tanya saja Chat GPT tentang orang-orang sukses sekarang yang sejak kecil mencintai apa yang mereka lakukan, yang membuat mereka sukses dan bahagia.
Saya bertanya pada Chat GPT dan diberi jawaban di bawah ini, orang-orang yang sejak kecil melakukan apa yang mereka sukai.
- Mozart – Wolfgang Amadeus Mozart adalah seorang komposer musik klasik terkenal yang telah menunjukkan bakat musiknya sejak usia dini. Mozart mulai belajar bermain piano pada usia empat tahun, dan pada usia enam tahun ia sudah bisa menciptakan musiknya sendiri. Cintanya terhadap musik dan bakatnya yang luar biasa membawanya menjadi salah satu komposer terbesar sepanjang masa.
- Serena – Serena Williams adalah salah satu pemain tenis terbaik dalam sejarah. Ia mulai bermain tenis sejak usia empat tahun di bawah bimbingan ayahnya, Richard Williams. Sejak kecil, Serena telah menunjukkan kecintaan dan bakat yang luar biasa dalam olahraga ini. Ia tumbuh menjadi salah satu pemain tenis paling dominan dan sukses dalam sejarah.
- Elon – Elon Musk, seorang pengusaha dan inovator terkemuka, telah menunjukkan minat dan kecintaan pada teknologi dan sains sejak kecil. Pada usia sembilan tahun, Musk mulai belajar pemrograman komputer dan merakit komputer sendiri. Ia terus mengejar minatnya dalam teknologi dan sains hingga sukses mendirikan perusahaan seperti Tesla Motors, SpaceX, dan Neuralink.
- Oprah – Oprah Winfrey adalah seorang tokoh media yang terkenal dan dihormati. Sejak kecil, ia menunjukkan bakat untuk berbicara di depan umum dan memandu acara. Winfrey sering bermain peran dan mengadakan wawancara palsu di depan keluarganya. Ketertarikannya pada dunia penyiaran membawanya menjadi pembawa acara talk show yang sangat sukses, “The Oprah Winfrey Show”.
- Messi – Lionel Messi, salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, telah menunjukkan minat dan kecintaan pada olahraga ini sejak usia muda. Ia mulai bermain sepak bola pada usia lima tahun dan segera menonjol dengan kemampuan teknis dan bakat luar biasa. Messi terus mengasah keterampilannya dan saat ini dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola.
- J.K. Rowling – J.K. Rowling adalah penulis terkenal yang menciptakan seri Harry Potter yang fenomenal. Sejak kecil, Rowling menunjukkan minat besar pada menulis cerita dan fiksi. Ia sering kali membuat cerita-cerita untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Cintanya pada menulis membawanya mengejar karir sebagai penulis dan menciptakan salah satu cerita paling ikonik dalam dunia sastra.
Banyak contoh orang-orang yang sukses yang sejak kecil telah berkecimpung dengan apa yang mereka sukai. Bukan apa yang mereka pamerkan.
Yang Menabur Benih bakal Memetik