Seide.id – Pada 8 Agustus lalu diberitakan varian Covid mutakhir Eris (E.G.5.1) masuk Indonesia. Virus ini turunan Omicron, sementara sebelumnya 30 Juli 2023 ada 113 mutasi virus turunan Delta di Jakarta, angka terbanyak di dunia. Lebih dari hanya itu, tanggal 18 Agustus lalu, Indonesia dinyatakan menghadapi mutasi tercepat di muka Bumi.
Mutasi virus Delta dan Omicron sebanyak dan secepat itu secara ilmiah tidak perlu menjadikan kita panik, karena semua varian bukan masalah, apalagi buat orang Indonesia yang oleh Kemendagri sudah dinyatakan Herd Immunity, 99,8%, artinya sudah kebal terhadap Covid nyaris semua. Apapun varian virusnya, sudah mampu diredam oleh tubuh orang yang sudah kebal, baik kebal alami setelah pernah sakit Covid, maupun kebal oleh vaksinasi Covid.
Oleh karena masyarakat Indonesia sudah dinyatakan Herd Immunity, sudah kebal semua, tidak diperlukan lagi vaksinasi Covid. Ilmu Imunologi yang memastikan bahwa setelah vaksinasi, bahkan cukup sekali vaksinasi saja pun, dalam sistem kekebalan sudah terbentuk sel pengingat (memory cell), yang bisa mengingat kapan pun virus Covid masuk, dari varian apapun, dan setelah bermutasi sebanyak apapun, masih tetap mampu dikenali. Artinya, tubuh dapat menangkalnya. Oleh karena tubuh mampu menangkal masuknya virus apapun variannya, maka orang tidak harus jatuh sakit Covid seperti dulu lagi. Kalaupun sakit, hanya ringan saja.
Gejala Covid sekarang sangat ringan, dan menyerupai flu. Ada banyak jenis virus flu yang bisa menjangkiti manusia. Gejalanya sama, apakah flu biasa, atau flu Covid. Baru tahu apa jenis virus Covid penyebabnya kalau diperiksa baik oleh tes Antigen, atau oleh PCR. Tapi pemeriksaan keduanya tidak bisa membedakan varian virus Covidnya apa. Hanya dengan pemeriksaan virus khusus sequencing, yang biayanya Rp 20 jutaan, baru bisa mendeteksi siapa varian virus Covidnya. Tujuan mengetahui apa varian virusnya hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan riset saja. Juga untuk tahu peningkatan angka Covid suatu waktu, apakah betul disebabkan oleh varian virus baru, bukan virus Covid sebelumnya.
Jadi yang perlu dilakukan masyarakat sekarang ini, yang sesungguhnya sudah kebal terhadap virus Covid varian apapun, memelihara sistem kekebalan tubuh agar berfungsi normal. Sistem kekebalan terpelihara normal apabila tubuh sehat, menu harian cukup berprotein, dan cukup vitamin A, C, D, dan E, serta semua mineral, termasuk zinc.
Setiap terserang flu jangan dianggap enteng. Obat flu, termasuk flu Covid, itu beristirahat agar tubuh dikuatkan. Melawannya bukan dengan antibiotika, melainkan dengan yang serba hangat. Makanan dan minuman hangat, penghangat tubuh dengan dibalur obat gosok.
Tak soal apakah flu yang kita idap itu virus varian Covid paling mutakhir pun nantinya, tak perlulah bikin kita panik. Kepanikan sebagaimana halnya stres, menurunkan kekebalan tubuh juga.
(Terima kasih acuan ilmiah Mas Indro Cahyono)
Salam hidup bergembira,
Dr Handrawan Nadesul