Banu Negar, seorang polisi Afghanistan yang sedang hamil, diduga dibunuh oleh anggota Taliban (kiri) . Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengklaim bahwa Taliban tidak bertanggung jawab atas pembunuhan Negar.
Seide.id. – Kelompok militan Taliban dituduh menembak dan membunuh seorang polisi yang sedang hamil di depan anak-anak dan suaminya, laman BBC melaporkan.
Wanita itu, yang diidentifikasi sebagai Banu Negar oleh media lokal, dibunuh di depan anggota keluarga di luar rumah keluarganya di kota Firozkah.
Taliban membantah terlibat dalam kematian Negar dan mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden itu, lapor BBC.
“Kami mengetahui insiden itu dan saya memastikan bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung,” kata juru bicara Zabiullah Mujahid .
Zabiullah berkilah, pembunuhan itu terkait, “permusuhan pribadi atau sesuatu yang lain,” katanya. Dikemukakannya, Taliban akan memberikan amnesti kepada karyawan mantan pemerintah yang didukung AS.
Meskipun Taliban telah menjanjikan pemerintahan yang lebih terbuka dan inklusif daripada ketika mereka terakhir memerintah negara itu lebih dari 20 tahun yang lalu, banyak yang tetap skeptis.
Pada hari Sabtu, pejuang Taliban secara tiba-tiba mengakhiri pawai wanita Afghanistan setelah anggota mereka mulai menembakkan tembakan ke udara.
Pawai dimulai dengan damai di ibu kota Afghanistan, Kabul, ketika para demonstran pertama-tama pergi ke Kementerian Pertahanan negara itu untuk memberi penghormatan kepada tentara yang tewas dalam pertempuran melawan Taliban.
Pada bulan Agustus, para pejuang Taliban berjanji untuk menghormati “hak-hak perempuan,” meskipun rekam jejak mereka yang mengerikan mengizinkan kebebasan dasar perempuan dan anak perempuan.
Juru bicara Taliban Mujahid mengatakan kepada wartawan saat itu bahwa para pemberontak akan menghormati hak-hak perempuan, dalam hukum Syariah yang sangat ketat. Para militan mendesak perempuan untuk kembali ke sekolah dan bekerja, dan juru bicara Taliban lainnya memberikan wawancara televisi kepada seorang jurnalis perempuan.
Sebelumnya, BBC mengutip tiga sumber yang mengkonfirmasi bahwa Taliban memukul dan menembak Negar. Kerabat menunjukkan yang menunjukkan “darah berceceran di dinding di sudut ruangan dan tubuh, wajahnya rusak parah,” lapornya.
Kerabat Negar memberikan foto yang dengan jelas menunjukkan percikan darah pada dinding di sudut ruangan dan sebuah jenazah dengan wajah yang sangat rusak.
Keluarga mengatakan bahwa Negar, yang bekerja di penjara setempat, sedang hamil delapan bulan.
Tiga pria bersenjata datang ke rumah pada hari Sabtu dan menggeledahnya sebelum mengikat para anggota keluarga, kata kerabat Negar.
Para penyusup sempat terdengar berbicara dalam bahasa Arab, kata seorang saksi mata.
Anggota keluarga mengatakan korban yang dibunuh selama ini bekerja di penjara setempat dan tengah hamil delapan bulan. (BBC/d)