Mural Dokter Tetsu Nakamura sebelum dihapus Taliban
Oleh ICAD N.G.
Seide.id – Taliban mulai menghapus jejak sejarahnya yang kelam. Antara lain dengan menghapus sebuah mural bergambar wajah seorang dokter Jepang bernama Tetsu Nakamura yang dulu ditembak mati di Afghanistan. Mural tersebut didedikasikan kepada Tetsu Nakamura atas pengabdiannya dalam pekerjaan kemanusiaan yang ia lakukan di Afghanistan.
Potret wajah Tetsu Nakamura terletak di pusat ibukota Afghanistan, Kabul. Kini potret itu telah dicat warna putih, bersama dengan mural-mural lainnya. Dihapusnya mural Tetsu Nakamura dan mural lainnya, konon karena berada di daerah yang berasal dari nama seorang tokoh anti Taliban.
Tetsu Nakamura adalah seorang dokter sekaligus mantan kepala Layanan Medis Perdamaian Jepang yang mengabdikan dirinya di Afghanistan, selama beberapa dekade. Selain memberi bantuan medis, ia juga membangun kembali sistem irigasi dan pertanian di Afghanistan yang tengah dilanda peperangan.
Ditembak Mati di Jalalabad
Ia sudah sering dihadapkan dengan kematian. Menghindari tembakan dari helikopter Amerika Serikat, dan mempertaruhkan nyawanya untuk memperbaiki tanggul sungai yang rusak.
Namun, di usianya yang ke-73 tahun, Nakamura ditembak mati oleh sekelompok orang bersenjata di daerah Jalalabad, Afghanistan timur, pada bulan Desember 2019.
Setelah kematiannya yang tragis, lahirlah mural yang dibuat sebagai tanda terima kasih atas jasanya. Mural Tetsu Nakamura dilukis oleh sebuah kelompok seni bernama ArtLords.
Kini mural Nakamura telah dihapus dengan cat putih dan diganti dsebuah tulisan dalam bahasa Pashtun, yang bermakna “Selamat atas Kemerdekaan.” Kalimat tersebut merujuk pada peristiwa penarikan tentara Amerika Serikat dari Afghanistan setelah perang selama 20 tahun (30/8/21).
“Walaupun mural pada bangunan tersebut telah dicat ulang, ingatan kami tentang Nakamura tidak akan pernah hilang,” kata salah satu pendiri ArtLords, Omaid Sharifi.
Selain itu, beberapa mural yang berada di daerah yang sama dengan lukisan Nakamura juga dihapus. Misalnyai mural seorang pendiri kelompok jurnalis yang terbunuh dalam sebuah ledakan dan lukisan seorang dokter yang sedang mengobati pasien terluka akibat serangan teroris.
Daerah tersebut bernama Massoud Square, dari nama seorang komandan Afghanistan, Ahmad Massoud. Pada tahun 2001, Ahmad Massoud dibunuh karena menentang hukum Taliban. Selain itu, fotonya yang terdapat di Massoud Square juga dihapus.
Dihapusnya lukisan Nakamura dan mural lainnya di ibukota Kabul, dianggap sebagai ancaman bagi pekerja seni dan budaya di Afghanistan. Tindakan tersebut, juga bertolak belakang dengan klaim Taliban sebelumnya, bahwa mereka akan menjaga situs budaya dan seni di Afghanistan.*
*Icad N.G., mahasiswa FIB Universitas Indonesia