Seide.id – Afganistan di bawah Taliban tidak akan mengadopsi sistem demokrasi di dalam pemerintahannya, seperti yang dianut banyak negara di dunia, ungkap Waheedullah Hashimi, anggota senior kelompok milisi Sunni Taliban. Negara akan diatur oleh semacam dewan, di bawah komandan tertinggi ketiga Taliban, Haibatullah Akhundzada.
“Tak ada sistem demokrasi di Afganistan, karena memang tidak memiliki dasar di negara kami,” ujar Hashimi kepada kantor berita Reuters. “Kita tidak akan mendiskusikan jenis sistem politik apa yang digunakan di Afganistan, karena jelas hukum yang kami pakai berdasar Syariah,” sambungnya.
Angkatan bersenjata
Para petinggi Taliban saat ini tengah mendiskusikan bagaimana bentuk tentara nasional negara itu kelak. Antara lain dengan merekrut bekas pasukan milik pemerintah sebelumnya, termasuk menerima pilot-pilot pesawat untuk bergabung.
“Tentu kami akan melakukan beberapa perubahan, di angkatan darat misalnya. Pada dasarnya kami masih membutuhkan pasukan lama untuk dipanggil lagi supaya bergabung”
Hashimi juga mengatakan bahwa Taliban telah melakukan kontak dengan beberapa pilot, “Ada beberapa lusin pesawat yang tersedia, kami akan meminta beberapa pilot ini untuk bergabung, berkumpul dengan para saudara, juga bergabung untuk pemerintah baru.”
Seperti diketahui, pemerintahan yang didukung Barat di Afganistan telah ambruk pada Minggu lalu (15/8/2021). Kemarin, hanya selang empat bulan setelah Presiden AS, Joe Biden, menyatakan negaranya akan angkat kaki dari Afganistan, setelah menjalani peperangan panjang selama 19 tahun.
Biden mengakui pada Senin kemarin (16/8/2021) bahwa kejatuhan Kabul lebih cepat dari yang ia duga sebelumnya. Sebab, Biden yakin Pemerintah Afganistan yang ia dukung memiliki pasukan lebih banyak dari Taliban dan pasukan ini mahir dan terampil karena dilatih oleh para tenaga ahli militer AS, dengan menggunakan peralatan militer canggih juga buatan AS.
Aksi di Jalalabad
Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut, di Kota Jalalabad sebelah timur Kabul, pada Rabu (18/8/2021) terjadi insiden ketika sekelompok anak muda menurunkan bendera Taliban di alun-alun kota dan menggantinya dengan bendera nasional Afganistan, hitam-merah-hijau.
Peristiwa ini lalu disusul dengan demonstrasi oleh ratusan orang sambil membawa bendera nasional.
Petugas Taliban yang berada di dekat lokasi bersikap represif, yang dengan segera mengeluarkan tembakan langsung ke arah para demonstran menggunakan peluru tajam. Dilaporkan tiga tewas dan 12 orang luka-luka. (gun)
baca juga: https://seide.id/afganistan-memanas-militan-taliban-menembaki-demonstran-3-tewas-dan-12-terluka/