Seide.id – Tan Joe Hok belum tentu dikenal generasi kiwari. Sosok legendaris Indonesia di kancah bulutangkis dunia, tahun 1958, yang berhasil menggondol Piala Thomas Cup pertama kali. Kini pengharum nama bangsa ini berumur 85 tahun.
Saya bertemu Jumat 17 Maret lalu diundang sejawat Dr Samuel Simon di Senayan, bersama legendaris tennis Indonesia sahabat Justedjo Tarik, dan Hardiman, serta generasi di bawah Tan Joe Hok pengharum bulutangkis kita lainnya di kancah dunia, Rosiana Tendean, sosok yang juga pada umurnya yang sudah lewat setengah abad masih tampak bugar.
Saya menyebut otobiografi tubuh, bahwa setiap tubuh memiliki otobiografinya masing-masing. Makin sehat sejak kecil, bahkan sejak di kandungan mula, tubuh diperlakukan, semakin indah otobiografi tubuhnya. Otobiografi tubuh yang indah itu pula yang mengantarkan umur bisa terulur lebih panjang, karena tidak dirongrong oleh penyakit, selain organ-organ tubuhnya terawat karena secara tepat dan betul memperlakukannya. Apa yang dimakan sejak kecil, seberapa cukup olah tubuh, dan bagaimana memperlakukan setiap bagian tubuh, serta gaya hidup sehat lain yang sudah dipilih.
Saya melihat sosok Tan Joe Hok memiliki otobiografi tubuh yang indah. Dia seorang atlet, bahkan kelas dunia saat itu. Belakangan setelah beberapa kali mengobrol dengannya, semakin mengenal kalau dia memang melakukan itu semua, saya meyakini gaya hidupnya memang menyehatkan. Itu berlangsung oleh karena pernah sekolah dokter FKUI selama hampir 5 tahun, lalu tidak melanjutkan. Dasar-dasar hidup sehat tentu sudah dikuasainya, dan tertib melakoninya sampai umurnya sekarang.
Saya menganggap sosok Tan Joe Hok yang bukan saja terbilang sehat untuk umur 85, melainkan juga nyaris tidak ada masalah dengan kesehatannya. Dalam foto, wajahnya tampak bugar, masih kokoh berjalan, dan tinggi badannya tidak menyusut sebagaimana kebanyakan orang sudah lansia, yang tinggi badan menurun rata-rata 5 Cm pada umur 70 tahun. Tinggi badan Tan Joe Hok terlihat ajeg. Ini bukti lain berkat pemeliharaan tubuh yang indah.
Saya ingin mengangkat sosok Tan Joe Hok sebagai testimoni, mungkin bermanfat buat kita semua, bahwa sejatinya kita bisa mempertahankan kesehatan kita, bahkan sampai ujung hayat, apabila kita mau melakukan semua kegiatan gaya hidup yang menyehatkan. Itu meliputi apa yang kita makan tepat, apa yang kita kerjakan dan beraktivitas harian juga tepat di mata kesehatan, hidup seimbang dunia-akhirat, memilih hidup berbahagia, dan Tan Joe Hok sebagaimana yang saya tangkap dari mengobrol dengannya selama ini, sudah melakoni itu semua.
Apa yang saya tuliskan dalam buku saya Sehat Itu Murah, dan menjadi bahan seminar serta talkshow saya, nyaris semua sudah ia jalani. Ini menambah bukti hidup, bahwa untuk menjadi sehat, dan itu pula yang menjanjikan umur terulur lebih panjang, ternyata mudah, murah, dan sederhana. Modalnya cuma niat, dan tahu apa yang perlu kita lakoni sepanjang hayat menuju yang lebih menyehatkan. Anda semua belum terlambat untuk memulainya.
Bahwa intervensi ilmu kedokteran, ditambah teknologinya, bisa menambah indah sosok kesehatan setiap orang sampai sepanjang hayatnya. Itu maka kenapa orang Okinawa di Jepang berhasil mengulur umurnya sampai seratusan tahun, sedang orang Zimbabwe misalnya, hanya mencapai 50-an tahun umur harapan hidupnya? Padahal susunan gen semua cucu Adam, sama adanya. Potensi biologis kita semua sama. Yang menjadikan nasib kesehatannya berbeda, wawasan untuk bisa tepat memilih gaya hidup yang benar luput diperoleh, dan faktor kepapaan sehingga tidak mampu menjangkau manfaat ilmu dan teknologi kedokteran, maka nasib kesehatan bangsa-bangsa tidak sama. Kita perlu meraih serupa orang Okinawa, karena peluang itu ada.
Apa yang sudah dilakoni Tan Joe Hok untuk kesehatannya sepanjang hari-harinya, bukti bahwa peluang berumur lebih panjang, dan tidak mati muda (premature death), bisa diikhtiarkan. Teman seangkatan atletnya sudah tidak ada lagi, membuktikan kendati kondisi tubuh sekelas atlet yang sudah terlatih tangguh, bisa saja lebih awal tumbang juga bila dirundung stressor, bila gaya hidup ang dipilih tidak menyehatkan. Tubuh Tan Joe Hok terhindar dari risiko tumbang, lantaran memilih hidup yang tidak perlu menanggung stressor tinggi. Dia hidup dengan keluhuran jiwa dan hati nuraninya, dengan caranya memberikan kebahagiaan hidup bagi setiap tahun umurnya.
Salam sehat,
Dr Handrawan Nadesul