Seide. id – Lionel Messi tak kuasa menahan tangis saat jumpa pers perpisahan yang diadakan oleh FC Barcelona, Minggu petang (8/8/2021).
Yang hadir dalam ruang itu, terdiri atas para wartawan, pengurus klub, dan beberapa pemain klub Barcelona, antara lain Jordi Alba, Sergio Busquets, Frankie de Jong , dan Clement Lenglet, tercekat oleh keharuan yang mendalam.
Tepuk tangan lalu terdengar, semakin lama semakin kuat. Satu demi satu kemudian berdiri sambil terus bertepuk tangan. Di podium, Lionel “Leo” Andrés Messi, pemain yang telah membela Barcelona selama dua dasawarsa, menutup matanya yang terus berlinangan air mata.
Sang legenda –terpaksa- harus meninggalkan klub karena terbentur peraturan La Liga. Utang Barcelona sudah mencapai 90% dari keuntungan klub. Bila memaksakan Messi masuk, meski ia bersedia gajinya dipotong 50 persen sekalipun, tetap melebihi batas peraturan, klub mengeluarkan beberapa pemain tetap tak menolong.
Seperti diketahui, 30 Juni lalu kontrak Messi dengan Barcelona berakhir. Statusnya kini bebas agen. Ia bebas pergi ke mana saja ia mau. Namun, Messi tetap memilih Barcelona, demikian sebaliknya, klub lebih senang kalau pemain asal Argentina itu bertahan di Camp Nou.
Kini, apa daya, keduanya harus berpisah agar tidak melanggar peraturan yang ada.
Pandemi
Karena pandemi, stadion kosong sepanjang tahun. Itu membuat keuangan klub pun berdarah-darah. Maka, terganjal aturan, Messi terpaksa harus pergi. Demikian pula klub dan para penggemarnya, juga harus merelakan mega bintangnya main di klub lain.
“Saya awalnya yakin, tetap di sini di Barcelona. Ini rumah saya, ini rumah kita. Saya ingin bertahan di Barcelona dan itu adalah rencana saya,” ucap Messi penuh haru.
Ia menahan tangis sambil mengusap matanya dengan tisu.
“Namun, hari ini, saya harus mengucapkan selamat tinggal setelah seluruh hidup saya di sini,” tambahnya.
Dua dasa warsa Messi telah berbuat banyak bagi klub. Ia pemain ajaib, pemain terbaik, tak ada duanya. Hingga saat ini piala Ballon d’Or –pemain terbaik dunia- sebanyak enam buah adalah buktinya. Bersama Barcelona banyak prestasi ia raih, antara 10 gelar La Liga, empat kali juara Liga Champions, serta berbagai trofi bergengsi lainnya.
Sebaliknya, benar kata Messi, klub adalah rumahnya. Barcelona adalah segalanya baginya. Dahulu, klub mengupayakan Messi untuk operasi medis. Semua biaya yang besar ditanggung, padahal ia masih praremaja, masih bukan siapa-siapa.
Pemain itu memang memiliki masalah dengan hormon pertumbuhan. Bila tak dioperasi, tubuhnya akan mungil, tak cocok untuk bermain sebagai seorang profesional. Berkat operasi, ia bisa tumbuh hingga 170 cm, lumayan, meski masih termasuk pendek untuk ukuran tubuh pemain Eropa.
Klub menyelamatkan Messi dan ia telah mengembalikan lebih banyak lagi.
Kini di PSG, klub elit Perancis, sebagai tambatan baru, Messi akan digaji 40 juta Euro per tahun, sekitar Rp 700 M atau Rp 56,6 M sebulan. Pada 10 Agustus 2021 ia akan diperkenalkan pada klub di Menara Eiffel. PSG sudah menyewa secara khusus menara ikon Paris itu untuk hajatan ini. (gun)