TAROT itu bukan ‘sekedar’ ramalan. Tarot itu alat bantu untuk memudahkan.
Sama seperti kata Bu S (nama dan wajah kusembunyikan) di screenshotan ini. Dia menulis “Ada boss baru di kantor, terus buru-buru cari tahu numerologinya. Terus buka contekan. Hidup jadi lebih ‘ringan’.”
Lebih ‘ringan’ karena Bu S jadi tahu apa yang perlu dia lakukan… perlu menyesuaikan diri di aspek apa saja… sehingga kerjasama dengan boss baru menjadi lancar jaya tanpa perlu menjilat dan mencari muka…
Seperti yang juga dilakukan oleh Bu M (nama dan wajah kusembunyikan), yang menolong manuver-manuver karir suaminya. Screen shot juga terlampir…
Sama seperti klien kami semalam, dia bertanya mengapa pembicaraan bisnis dengan rekannya (mari kita beri nama ‘Pak X’) seolah buntu. Seolah tak ada kelanjutannya. Apakah Pak X ini masih berminat menjalankan bisnisnya?
Ternyata kartu tarotnya mengatakan :
- Pak X ini getol sekali mencari uang, dia tekun dan suka bekerja keras.
- saat ini Pak X sedang amat sangat banyak pikiran…
- dan di masa depan, Pak X akan banyak menghadapi persoalan atau banyak sekali pekerjaan.
Nah, jika kalian menjadi klien kami… apa yang akan kalian lakukan jika mendapatkan hint ini..?
~ apakah akan menuntut-nuntut Pak X agar kerjasama segera dijalankan?
~ apakah justru menawarkan bantuan dan kerjasama pada apapun yang sedang Pak X kerjakan sekarang (yang membuatnya sibuk nggak ketulungan)?
Tarot juga sangat membantu para psikolog untuk cepat menemukan celah informasi.
Seorang ibu, mengeluh bahwa anak lelakinya sungguh-sungguh di luar kemampuannya untuk menertibkan. Super memberontak, padahal usianya baru 10 tahun. Sementara kakak-kakak dan adiknya semuanya tergolong ‘mudah’ diatur.
Hanya dengan melihat numerologinya, sang psikolog bisa melihat : ibunya tipe chariot (alias prajurit) dan anaknya tipe emperor.
Langsung kelihatan kan, dimana letak ‘kelemahannya’? Si anak tidak akan bisa ditertibkan dengan cara-cara dominan yang menekan ‘ala militer’ yang dilakukan ibunya. Si anak jelas akan memberontak. Lha emperor kok dijajah…
Nah di sinilah, si psikolog hanya perlu sedikit waktu untuk mencari konformasi… kemudian bisa mengarahkan kliennya (si ibu) untuk menerapkan pola komunikasi yang egaliter, penuh respek, serta bergaya authoritative ketimbang autoritarian… dst dst, menggunakan ilmu psikologi yang sahih.
Tarot itu, alat bantu…
Kalau mau tahu kenapa aku bisa kalem saja menghadapi hidup…. Ya karena aku sudah tahu akan ada apa dan harus bagaimana menghadapinya…
Kalau mau kursus tarot, hubungi Thomas Harry Di 0816 842 570
Nanti kami bertiga (Harry, Ade Sikado dan aku) akan mengajari… sampai tuntas, tas, tas..!
(Nana Padmosaputro)