Telegram Kini Berbayar

Telegram Kini Berbayar ( Foto:CyberThreat)

Setelah lima bulan memperkenalkan program Telegram Premium Berbayar, medsos ini telah berhasik menjaring 1 juta pengguna dari 700 juta pengguna seluruhnya dan memperoleh pendapatan $5 juta ( Rp 75 miliar) per bulan, bisa jadi ide kreataif bagi medsos lain.

Setelah lama aplikasi media sosial digratiskan, kini sepertinya mereka memutuskan pelanggannya untuk membayar. Dimulai dari isue dari twitter saat Elon Musk menguasai Twitter, kini Telegram telah mendahuluinya.Kabar terakhir, Telegram telah memulai monetisasi dan hasilnya menggembirakan, di melebihi harapan mereka. 

Sudah setahun sejak Telegram memulai monetisasinya, namun hasilnya sudah melebihi ekspektasi kami.

 Tidak seperti aplikasi lain, Telegram menggunakan pendekatan sadar privasi untuk iklan: mereka memutuskan bahwa data pribadi tidak boleh digunakan untuk penargetan dan bahwa pesan yang dipromosikan hanya boleh ditampilkan di saluran satu-ke-banyak publik.  Meskipun demikian, iklan mereka telah mengungguli pasar secara signifikan dan menempatkan Telegram di jalur yang stabil menuju keberlanjutan finansial.

 Telegram Premium, program yang kami diperkenalkan 5 bulan lalu, dengan cepat melampaui 1 juta pelanggan dan telah menjadi salah satu contoh sukses soal rencana berlangganan media sosial yang pernah diluncurkan.  

Meski hanya mewakili sebagian kecil dari keseluruhan pendapatan Telegram, proyek Telegram Premium tumbuh dengan mantap setiap hari, dan kabarnya, kelak dapat menyaingi iklan mereka.

 Saat sebuah medsos yang baisa menggratiskan pelanggannya, kita bersedia membayar, masa depan terlihat menarik.  Dari beberapa fitur yang dikembangkan, tahun 2023 tampaknya lahir finansial yang mencerahkan bagi Telegram. 

Kabarnhya, begitu program Telegram Premium menghasilkan, mereka bisa membayar server, lalu lintas, dan gaji yang diperlukan untuk terus membangun fitur baru.  Meskipun beberapa aplikasi lain menganggap penggunanya sebagai alat untuk memaksimalkan pendapatan, Telegram menganggap pendapatan sebagai alat untuk memaksimalkan nilai bagi pengguna. 

Mengingat angka pengguna aktif yang diumumkan sebelumnya adalah 700 juta pengguna, yang berarti tingkat konversi sekitar 0,14% dan biaya berlangganan bulanan sekitar $5,19, Telegram telah menghasilkan sekitar $5 juta per bulan dari berlangganan (subscription) saja.

Kabar baik bagi twitter, facebook, maupun Instagram.

MS Dari Telo News

Memahami Bank dan Dunia Kripto Sebelum Masuk Uang Digital

Beda Artis Dalam Memanfaatkan Medsos

FBI Undang 2 Mahasiswa Unair Usai Situs AS Dibobol

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.