Tentara Rusia yang Ditangkap Merasa Malu dan Meminta Maaf kepada Ukraina

Seide.id – Seorang tentara Rusia yang ditangkap oleh pasukan Ukraina membuat pernyataan publik. Dia merasa malu dan mencela agresi oleh pasukannya.

Kamis pekan lalu waktu Kiev, Ibu Kota Ukraina, Kantor Berita UNIAN mengadakan konferensi pers dengan tiga tentara Moskow yang jadi tawanan perang. Cuplikannya dibagikan secara online pada Senin (7/3/2022).

Astakhov Dmitry Mikhailovich, salah satu tentara yang ditawan Ukraina, mengaku sebagai Letnan Kolonel di Unit Respons Cepat Khusus Garda Nasional Rusia.

Mikhailovich mengatakan bahwa pernyataannya tidak direncanakan dan bukan akibat tekanan atau intimidasi dari para penculiknya di Ukraina.

Dia menceritakan hari-hari pertama invasi. Perintah untuk pindah ke Ukraina datang tiba-tiba dan mengejutkan unitnya.

Mereka diberitahu, Ukraina didominasi oleh rezim fasis. Nasionalis dan Nazi telah merebut kekuasaan dan rakyat Ukraina membutuhkan bantuan untuk menyingkirkan mereka.

“Jelas informasi ini adalah informasi sepihak,” kata ia.

“Tentu saja, kami memiliki internet, terkadang kami mendapatkan sesuatu dari sumber lain. Kami memiliki beberapa keraguan. Kami tidak tahu pasti situasinya,” kata ia lagi.

Merasa malu kepada Ukraina

Ia mengatakan, “Saya merasa malu datang ke negara ini. Saya tidak tahu mengapa kami melakukannya. Kami hanya tahu sedikit. Kami membawa kesedihan ke tanah ini. Kami akan masuk penjara atau apa pun yang pantas kami terima. Kami siap untuk apa pun.”

Dia merasa menyesal banyak orang di Rusia yang salah mendapatkan informasi.

“Beberapa bahkan tidak memiliki internet. Mereka tidak memiliki alternatif (media Pemerintah). Mereka terus-menerus dicuci otaknya,” ujar ia.

“Mungkin saya memang pantas mendapatkan pelajaran ini, sehingga akhirnya saya bisa melihat dan mencoba menceritakannya kepada mereka yang berada di Rusia. Mereka tidak menyadari apa yang terjadi di sini,” lanjut ia.

“Bagi mereka yang menonton video ini, Anda mungkin berpikir apapun yang Anda inginkan tentang saya, bahwa saya dipaksa, diintimidasi, atau teks disiapkan terlebih dahulu, terserah. Saya akan memberikannya langsung kepada Anda,” tutur ia.

“Jika seseorang datang ke wilayah saya, saya akan melakukan hal yang sama yang dilakukan orang-orang ini (Ukraina). Dan, saya akan benar. Sementara, saya harus duduk di sini dan memberikan alasan,” tutur ia pula.

Pada Jumat lalu, Pemerintah Rusia telah memblok akses warga ke Facebook dan outlet berita asing utama. Diberlakukan juga, undang- undang yang menghukum siapa pun yang menyebarkan informasi palsu tentang invasi dengan hukuman hingga 15 tahun penjara.

Mikhailovich melanjutkan untuk berbicara langsung kepada anggota lain angkatan bersenjata Rusia.

“Teman-teman, beranilah. Lebih mudah bagi saya yang sudah dalam situasi ini. Anda berada dalam situasi tegang, melawan komandan Anda sendiri. Tapi, ini genosida,” kata ia.

“Rusia tidak bisa menang di sini. Bahkan jika kita pergi sampai akhir. Kita bisa menyerang wilayah itu, tapi kita tidak bisa menyerang orang-orang. Kita tidak akan bisa mempertahankan wilayah ini, dan kekosongan total akan ada di sekitar kita,” lanjut ia.

“Tidak ada yang akan berbicara dengan kami, dan itu akan adil. Seorang Rusia akan malu untuk mengakui bahwa dia adalah orang Rusia.”

“Saya mohon, berhentilah sebelum terlambat. Beri kami kesempatan untuk pulang. Buatlah pilihan yang tepat. Pulanglah. Orang-orang sudah mulai berkumpul di sana, mereka sudah mulai menyadari sesuatu. Tugas kita adalah menghindari kehancuran total kedua negara ini,” ucap ia.

Meminta maaf

Letkol Mikhailovich lalu meminta maaf dan mengerti bahwa Rusia tidak bisa dimaafkan.

“Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk meminta maaf kepada orang-orang Ukraina,” kata ia dengan emosional.

Namun, dia mendesak Ukraina untuk tetap menangkap kombatan Rusia hidup-hidup, alih-alih membunuh mereka.

“Banyak dari mereka hanya malu. Mereka tidak ingin perang. Mereka tidak ingin membunuh Anda orang Ukraina. Percayalah, mungkin terdengar aneh, bahwa mereka yang datang ke tanah Anda dengan senjata tidak bermaksud membunuh Anda. Tapi, tidak ada yang ingin membunuh,” ucap ia lagi.

“Jika Anda mencoba untuk memastikan sebanyak mungkin dari mereka mati, tidak ada yang akan kembali ke Rusia, dan menjelaskan apa yang terjadi di sini. Tapi, mereka yang kembali akan menceritakan dengan benar, itu akan memiliki manfaat yang besar,” sambung ia.

“Terima kasih, ini akan terjadi. Dan, berkat negara Anda, Anda akan menjadi pemenang tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual,” tutur ia.

“Saya dengan tulus berharap belas kasihan Anda terhadap orang-orang yang datang kepada Anda dengan tangan terangkat, atau mereka yang terluka. Kita seharusnya tidak menabur kematian. Lebih baik menabur kehidupan,” kata ia.

Sebelumnya Zelensky Kecam NATO: Semua Orang Akan Mati Karena Anda. Kini Kembali Ia Minta Zona Larangan Terbang

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan