Crypto Crash atau peristiwa kejatuhan secara luas semua cryptocurrency merupakan penurunan harga lebih dari 10% – 50% selama beberapa hari. Ini seringkali dipicu oleh perubahan mendadak yang berdampak di pasar crypto. Hal ini juga menyebabkan investor panik dan keluar secara massal berakibat cryptocurrency kehilangan likuiditas dan kepercayaahnya.
Apple, Tesla, Terra-Luna jatuh itu tidak tiba-tiba. Segala sesuatu yang normal tiba-tiba jatuh, ada penyebabnya. Letakkan kesalahan pada The Fed, barometer dolar AS dan sebuah konglomerasi bernilai US# 10 Triliun yang menjatuhkan Terra-Luna.
Awalnya, pada 4 Mei 2022, The FED ( Federal Reserve) atau Bank Sentral Amerika, menaikkan suku bunga acuan. Seketika bursa bereaksi. Saham-saham berguguran seketika. Apple, merosot sebanyak $220 miliar. Microsoft kehilangan kekayaan US$ 189 miliar. Tesla menyusut US$ 199 miliar. Amazon jatuh sebesar US$ 173 miliar. Lainnya, seperti Alphabet, (Google), rugi US$ 123 miliar, Nvidia merosot US$85 miliar. Meta Platforms ( Facebook) kehilangan US$70 miliar ( Data: EJB dan Google). Ini termasuk kekayaan pribadi para taipan dan konglomerat. Kepanikan juga dipicu isu inflasi yang entah kapan tibanya. Jika ditotal itu nyaris mencapai kehilangan USD1,2 triliun.
Aksi Dumping Konglomerat
Di tengah situasi memanas, Konglomerasi besar bernilai US$10 triliun itu membuat aksi dumping Terra dan Bitcoin dengan memainkan kelengahan Do Kwon sebagai pemilik Terra-Luna dan orang yang sedang butuh Bitcoin. Terra-Luna jatuh menyusul kejatuhan saham-saham kelas atas lainnya. Termasuk Bitcoin. Namun konglomerasi ini untung besar. Untung dari kemalangan orang lain.
Ini menyebabkan ekosistem keuangan dunia, baik crypto maupun fiat ikut bergejolak. Hampir sebulan lebih, rapor kripto merah menyala secara volatilitas tinggi dan kurang baik untuk berinvestasi. Terlebih kita masih mendengar teriakan pilu investor Luna yang kehilangan nyaris semua uangnya.
Rumus beli murah selagi harga turun, tak bisa dilakukan di situasi semua cryptocurrency menurun drastis. Ada satu contoh menarik pembelian seorang investor ( Anda bisa lihat pergerakannya melaluu Etherscan). Saat semua panik karena Luna turun drastis, dari harga Rp 1,28 juta/ keping ke Rp 60,00, dia memborong di harga rendah. Mengira itu harga ATL ( All Time Low) Luna untuk memperoleh profit.
Stop Investasi Dulu
Dua jam kemudian, Luna turun di Rp 54,000, turun lagi di angka Rp 32,000. Dia borong di harga ini, namun Luna terus merosot di angka Rp 5- dan dia membeli hampir semua modalnya. Dikira harga akan berhenti di terendah itu. Esoknya, harga luna melorot di angka Rp 2,60 sampai semalam pukul 20;00 wib.
Pergerakan harga yang dalam volatilitas tinggi risikonya memang begitu. Itu sbabnya dalam suasana seperi ini, sebisa mungkin istirahat dulu melakukan inveestasi di sektor manapun. Semua instrumen investasi polanya tak beraturan, harga berayun tak teratur.
Sebaiknya menunggu,hingga badai reda sejenak. Kemungkinan setelah tanggal 20 Mei atau paling lambat akhir bulan Mei untuk persiapan masuk Juni, suasana investasi akan lebih dapat diprediksi dengan lebih jelas. Baik secara fundamnetal maupun tehnis.
Jikapun tangan gatal untuk membeli kripto, ada yang bisa anda lakukan. Jika di situasi seperti Selasa hingga pagi ini harga kripto sudah banyak yang hijau, catat pergerakan kripto tertentu, dimana dalam 4 hari berturut-turut angkanya cenderung naik, investasikan dana anda di sana. Bukan yang turun. Dalam suasana crypto crash begini, semua cryptocurrency diuji ketahanan nilai dan likuiditasnya.
Dana investasi sebaiknya, jangan melebihi dari apa yang bisa sanggup anda tanggung jika terjadi risiko kerugian, apalagi kehilangan.
Kripto Berjatuhan Saatnya Investasi