Seide.id – Setiap seminar yang saya bawakan, selalu ada pertanyaan peserta ihwal apakah benar daun, buah, atau cara yang tidak dikenal di dunia medik, bisa menyembuhkan suatu penyakit. Kasihan masyarakat kita direcoki oleh pelbagai informasi yang tidak jelas kebenaran ilmiahnya. Setidaknya di mata medik.
Saya selalu memberikan pegangan, cara berpikir nalar umum saja. Pertama, tidak pernah ada satu obat atau cara yang bisa menyembuhkan semua jenis penyakit, seakan obat dewa.
Mengapa? Oleh karena setiap penyakit memiliki mekanisme kejadian, dan penyebab yang berbeda-beda. Ibarat mobil mogok bisa karena businya sudah rusak, atau bensin habis, atau dinamo starternya mati, atau akinya sudah lemah.
Mana ada hanya satu cara saja untuk bisa memperbaikinya. Tentu dilihat dulu apa penyebabnya, baru bisa mengatasi mogoknya. Demikian pula pada tubuh manusia.
Penyebab kemandulan saja ada lebih sepuluh, bagaimana kalau ada orang pintar, atau dukun, atau sinshe yang mengaku bisa menyembuhkan semua kasus kemandulan hanya dengan satu ramuan, atau satu cara, atau entah apa.
Berbeda penyebab, tentu berbeda penanganannya. Penyebab keputihan ada empat. Penyebab darah tinggi bukan cuma satu. Begitu juga penyebab kencing manis, dan gagal ginjal sendiri.
Kedua, suatu obat atau cara secara medis perlu memiliki bukti ilmiah (evidence based) sebelum diterima sebagai obat atau cara penyembuhan.
Hanya berkhasiat saja, namun tidak aman, misal merusak organ tubuh, mengancam nyawa, tidak boleh diterima sebagai obat atau cara penyembuhan.
Di situ letak perbedaan medik dengan penyembuhan non-medik. Maka ada sekelompok obat china yang berakibat merusak ginjal (nephropathy), selain ada juga yang merusak hati, sel darah, atau lainnya, namun tetap dipasarkan. Berkhasiat saja kalau tak aman tidak boleh diterima.
Keprihatinan saya, di sini bukan pihak yang punya latar belakang medis, bisa bebas leluasa memasarkan apa saja ramuan, cara, dan masyarakat tidak skeptis, karena memang terbatas wawasan dan pengetahuan medisnya.
Terlebih sekarang ini masyarakat kita semakin kuyup oleh informasi yang berseliweran di media sosial, dikirimkan oleh pihak yang belum tentu memahami medik, secara kurang bertanggung jawab. Saya memberi tahu kepada teman-teman yang bukan berprofesi medis, sebaiknya tidak membagikan informasi ihwal pengobatan, atau penyembuhan yang belum jelas.
Mengapa? Oleh karena informasi pengobatan dan penyembuhan yang belum jelas bukan saja menyesatkan masyarakat dalam berobat, terlebih merugikan secara finansial maupun nasib penyakitnya.
Kasus kanker kita banyak yang terlambat ditolong medik hanya karena pasien mampir-mampir dulu di orang pintar atau memilih pengobatan dan penyembuhan yang belum jelas itu.
Setelah membayar dan menunggu hasil kesembuhan yang tak kunjung datang, penyakitnya berkembang lebih parah. Pada saat penyakitnya sudah menjadi stadium lebih parah dan baru minta bantuan medik, dokter sudah angkat tangan. Dosa menawarkan pengobatan atau penyembuhan yang belum jelas begini, dosa yang berlipat-lipat. Salah memilih alamat berobat, menjerumuskan penyakitnya ke lembah kefatalan.
Lamtas bagaimana dengan ikan yang di klaim bisa bisa untuk ginjal, TBC, kanker?
Selanjutnya (2)..
Dr Handrawan Nadesul