Foto : David Kruger/Pixabay
Pengantar Singkat: kata-kata mutiara dan nasehat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa adalah juga salah satu dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang indah dan sarat makna kehidupan.Dalam bagian 8 ini disampaikan secara singkat dan padat 4 falsafah Jawa. Semoga menginspirasi Anda menuju ke arah hidup yang lebih baik
- Thenguk-thenguk Nemu Kethuk (Mendapat Keberuntungan yang Tak Dipikirkan)
Keberuntungan seperti ini seringkali menghampiri siapa pun. Tanpa kerja keras, tiba-tiba mendapat suatu hasil yang jauh dari angan-angan seperti mendapat sebuah mutiara dari perut tiram. Menemukan harta karun. Perut lapar tiba-tiba diundang kenduri.
- Aja Mung Ongkang-ongkang (Jangan Hanya Suka Bermalas-malasan)
Siapa yang memberi rejeki orang yang malas? Malas tidak bekerja, janganlah makan. Sebab, akan merugikan orang lain saja. Siapa yang ingin makan haruslah bekerja.
- Manther Tejane (Terang-Benderang Seperti Indahnya Bianglala)
Orang yang baik dan benar diibaratkan seperti keindahan sebuah pelangi di pagi hari. Siapakah yang tidak suka melihat keindahannya? Berbuat baik dan benar merupakan idaman setiap insan.
- Padhang Jagade, Dhuwur Kukuse, Adoh Kuncarane. (Terkenal Sampai Jauh)
Idaman setiap insan hidup bermanfaat bagi sesamanya. Jika demikian namanya akan banyak dikenal orang karena kebaikannya. Dalam masyarakat Jawa kata-kata bijak ini juga sering digunakan untuk menyanjung keadaan suatu negara dengan rajanya yang arif dan bijaksana.
/ Ngawi, 6 September 2022
Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 7)