Foto : Erdenabayar Basan / Pixabay
Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.
61. ORA NGERTI KENTHANG KIMPULE (Tidak Mengerti Duduk Persoalannya)
Kentang termasuk jenis tanaman sayur-sayuran. Kimpul sejenis keladi yang bisa diambil bonggol tunasnya ditanak sampai masak atau dibuat keripik dan dimakan. Keduanya jenis tanaman yang berbeda tetapi sama-sama banyak mengandung karbohidrat.
Jika orang Jawa tidak bisa membedakan antara kentang dan timbul atau keladi berarti sudah sangat bingung sekali. Mana ada orang yang bingung bisa mengerti pengertian atau persoalan yang sesungguhnya? Oleh sebab itu jika tak mengetahui duduk persoalannya orang Jawa akan bersikap diam tidak mau campur tangan.
62. AJA GAWE WIRANG (Jangan Bikin Malu)
Tindakan yang memalukan sungguh-sungguh menjadi batu sandungan bagi orang lain. Orang tak lagi mau memercayainya.
Hidupnya terisolir akibat tindakan yang diperbuatnya mendatangkan malu atau cacat cela.
63 BATHOK BOLU ISI MADU
Orang kecil yang mampu membuat orang lain terheran-heran karena talenta yang dimilikinya. Tanpa diduga sebelumnya mereka bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Di luar terlihat seperti orang bodoh tetapi ternyata
64 IDU KOK DIDILAT MANEH (Ludah Kok Dijilat Lagi)
Pepatah Jawa ini hendak mengatakan kepada kita semua bahwa di dalam hidup ini haruslah konsisten.
Ludah yang sudah diludahkan sesungguhnya mesti diikhlaskan dan tidak mungkin akan dijilat kembali. Orang yang telah memberikan kepada orang lain berupa sesuatu apapun jika masih diminta kembali di kemudian hari orang Jawa akan mengatakan dengan sindiran ‘idu kok didilat maneh’, ludah kok dijilat kembali.
65. SAPA GOROH BAKALE GROWAH (Siapa Bohong Akan Tidak Utuh Alias Cacat)
Berlakulah jujur. Jangan berbohong atau berpura-pura baik. Jujur adil dan benar tidak akan mendapat celaan dari orang lain. Tetapi sebaliknya siapa yang berbuat tidak jujur tidak adil dan tidak benar akan mendapat celaan dari orang lain. Hidupnya akan ‘growah’, tak lagi utuh atau rumpang dan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
/ Mangkujayan, Widodaren, 17 September 2022
Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 17)