Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 23)

Foto : Dok. Pribadi

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

77. KEBAT KLIWAT (Cepat tetapi tak Tepat Sasaran)

Akibat dari kurangnnya keberhati-hatian, serampangan, ingin instan, cepat tercapai akibatnya tidak tepat sasaran akan apa yang menjadi harapan dan tujuan di dalsm hidupnya.

78. MANJING BLABAR JANGET CINENCANG (Menuju Arena Pertandingan yang Telah Ditentukan)

Pepatah Jawa ini menggambarkan sikap orang Jawa yang bertanggung jawab dan tidak liar.
Kalau kita melihat pertandingan tinju pelakunya ada di dalam panggung yang berpagar kuat bertanding dan dipimpin oleh seorang wasit untuk mengawasi aturan-aturan yang telah disepakati itulah gambarannya.
Orang Jawa menjunjung tinggi tata krama dan nilai-nilai adat istiadat yang ada. Tidak liar semau-maunya. Semua ada tata caranya, aturannya yang harus ditaati bersama.

79. AJA MUNG NYAWANG NDHUWUR WAE NANGING UGA NGINGETANA SING ANA NGISOR
(Jangan Hanya Memandang yang Ada di Atas Saja tetapi Juga Lihatlah yang Ada di Bawah)

Orang yang hidupnya sudah mapan dan sukses diibaratkan hidupnya sedang ada di posisi atas atau papan atas artinya hidup enak dan sebaliknya.
Namun demikian hal tersebut hanyalah serupa bayangan di dalam pikiran dan hati. Kita hanya saling melakukan pengamatan sedang kejadian sesungguhnya hanyalah yang bersangkutan saja yang tahu.
Kalau kita hanya melihat orang-orang yang mapan salah-salah kita bisa dijangkiti penyakit iri dan dengki sebaliknya kita bisa lebih bersemangat dan berusaha serta bersyukur jika kita mampu dan mau memerhatikan saudara-saudara kita yang hidupnya susah dan menderita. Marilah kita saling berbagi.

80. DOH KANA-DOH KENE SING DIGOLEKI APA? YA MUNG PANGANAN SAKEMPLOKAN

Pepatah jawa ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia lebih kurang bunyinya adalah: Jauh dari sana sampai ke sini yang dicari apa ya hanya sesuatu nasi atau makanan.
Pepatah ini menunjukkan sikap orang Jawa yang sederhana bahwa makan untuk hidup dan hidup bukan hanya melulu untuk makan. Mendapatkan sesuap nasi untuk dimakan sehari-hari akan lebih mulia daripada berusaha keras mencari rezeki dengan mengabaikan cara yang tidak benar. Jadi, kalau diibaratkan hidup hanya mencari sesuap nasi tidak ada alasan orang mencari rezeki dengan cara-cara yang tidak benar seperti menipu mencuri korupsi dan sebagainya.

/ Mangkujayan, 24 September 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 22)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur