Teroris, menurut KKBI adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut. Menurut Undang Undang, lebih luas lagi pengertiannya; menggunakan kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, menimbulkan korban bersifat massal, kerusakan terhadap objek vital atau lingkungan dengan motif politik atau gangguan keamanan.
Bahasa dan istilah tak berhenti di tempat. Selalu ada waktu untuk berproses.
Lalu bagaimana orang yang menebarkan ketakutan, permusuhan massal seperti Ustadz Babi Ngepet ?
Harusnya ia juga masuk dalam cakupan teroris. Ia telah menyebarkan ketakutan, kebencian, saling curiga antar warga demi popularitas atau ekonomi. Ini pemahaman baru saat ini. Dan nanti. itu sebabnya, istilah teroris harus diperluas.
Tiba-tiba, saya setuju dengan Jalidin yang memberikan pengeritan teroris secara lebih merakyat, mudah dipahami secara manusiawi.
Teroris, kata Jalidin, adalah orang atau sistem yang menggunakan segala hal ( kekerasan, akal, cara) yang menimbulkan ketakutan, kehebohan, pemutarbalikan fakta, fitnah atau kerugian. Baik secara moril maupun materiel kepada masyarakat banyak.
Jika demikian, maka – andai kita sepakat dengan Jalidin- pegawai Kimia Farma yang sengaja menggunakan alat test covid19 di Bandara Kualanamu Medan adalah teroris!. Mereka yang melakukan usaha jasa isolasi Mandiri dan membiarkan pasien berkeliaran dan bahkan pulang ke rumah masing-masing tanpa pengawasan petugas medis juga teroris !
Khusus untuk lasus alat bekas tes covid adalah teroris yng amat berbahaya !Mereka dengan sengaja menyebarkan penyakit mematikan kepada penumpang pesawat dengan alat test bekas yang kemungkinan besar ada yang terkena positif covid19.
Para pelaku memproduksi dan mendaur ulang stik untuk swab antigen yang pernah dipakai orang sebelumnya. Stik ini dikumpulkan oleh para pelaku, kemudian dicuci kembali, dibersihkan dengan cara mereka sendiri. Alat bekas ini lalu dikemas ulang, dan digunakan oleh para pelaku untuk melakukan tes swab di Bandara Kualanamu. Semua proses kegiatan itu dilakukan di Laboratorium Kimia Farma di Jalan RA Kartini oleh para pelaku.
Tidak mungkin petugas medis perusahaan tidak tahu damapak dari alat beaks covid19 yang dimasukkan dalam tubuh manusia. Masak perusahaan sebesar Kima Farma gak ngerti beberapa karyawannya melakukan menyelewengan dan menipu masyarakat di depan publik !
Apalagi yang melakukan adalah Bussiness Manager Laboratorium Kimia Farma. Bersama tim, mereka melakukan itu sejak 17 Desember 2020 dan tiap hari pesta pora dengan keuntungan Rp 30,000,000 per hari. Ini bukan saja korupsi, penyelewengan, penyalahgunaan, tapi juga biadab! Pemerintah Indonesia mengelurka ribuan trilin rupiah untuk menghambat penyebaran virus covid19 dan menyembuhkannya. Tapi orang Kimia Farma menyebarkan virus itu ke seluruh penjuru mata angin.
Bayangkan, penumpang pembawa virus covid19 berada di satu pesawat dengan ratusan orang lain, lalu membawa virus yang menempel di alat bekas covid19 itu kepada keluarga, orang lain atau kerumunan masyarakat lainnya kemanapun ia berada. Lalu masing-masing yang terkena positif virus itu membawa kepada yang lain. Demikin seterusnya.
Hitung saja berapa orang yang sudah test alat bekas covid 19 itu selama 100 hari, jika tiap penerbangan ada 300 penumpang sehari. Lihat dan lacak manifes penerbangan selama ini di Kualanamu. Dimana moral para pegawai dan perusahaan BUMN terbesar di Indonesia itu ? Mosok Erick Tohir gak tahu
Ini jelas-jelas bentuk teroris masa kini yang amat berbahaya!. Sama bahayanya teroris babi ngepet dan teroris alat antigen vovid19 bekas. Mereka memyerang teror melalui moral dan kesehatan manusia.
Indonesia bisa berada dalam payung pandemi covid19 lebih lama dari negara lain. Ini teroris yang tak bisa diselesaikan dengan hukuman biasa. Apalagi denda atau stempel maaf sebesar Rp 10.000 seperti yang sudah-sudah.
Bentuk teroris modern semacam ini terlalu banyak di Indonesia. Sebab utama adalah pembiaran dan lemahnya pengawasan. Mereka ikut bertanggungjawab tumbuh kembangnya teroris model babi ngepet dan alat bekas antigen ini.
Sungguh kasihan negeriku selalu diganggu orang-orang berengsek !
01.05.21