Seide.ide -Terowongan Silaturahmi, nama yang diberikan bagi terowongan penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Seperti diketahui, posisi Masjid Istiqlal berseberangan dengan Gereja Katedral. Jarak kedua rumah ibadah ini hanya dipisahkan oleh jalan raya.
Pada hari-hari besar keagamaan, keduanya saling berbagi.
Misalnya, Idul Fithri, maka Gereja Katedral memberikan lahan parkirnya untuk digunakan umat Muslim memarkir kendaraannya.
Demikan halnya ketika Natal. Masjid Istiqlal memberikan lahan parkirnya untuk digunakan umat Katolik sebagai tempat parkir.
Maka ketika Masjid Istiqlal untuk pertama kali direnovasi pada 2019, Presiden Jokowi ikut memasukkan pembangunan terowongan ini ke dalam perencanaan.
Jokowi mengatakan, terowongan ini menjadi simbol silaturahmi antara masjid dan gereja. Warga yang ingin ke gereja dari masjid atau sebaliknya dapat melewati terowongan tersebut.
“Ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Tidak kelihatan berseberangan tapi silaturahmi. Sehingga tidak nyebrang, sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahmi,” katanya.
Pembangunan terowongan Silaturahmi dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah dimulai sejak 15 Desember 2020 dan direncanakan selesai pada 20 September 2021
Adapun biaya sebesar Rp 37,3 miliar, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020-2021.
Wakil Presiden Maaruf Amin, minggu lalu, saat meninjau terowongan ini bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, berharap agar terowongan ini bisa jadi inspirasi bagi masyarakat.
“Saya berharap ini benar-benar memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa memang kerukunan harus kita bangun dan kita yakin dengan kerukunan antar umat beragama merupakan unsur utama kerukunan nasional,” kata dia.
Kenapa Terowongan?
Sebelumnya, menurut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, terdapat tiga alternatif antara jembatan, terowongan, atau opsi lain.
“Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman,” kata Basuki.
Setelah memperhitungkan faktor keamanan dan keselamatan, desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
Kini, dalam beberapa hari ke depan, umat sudah bisa menggunakan terowongan tersebut.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral, 32 meter. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal ,16 meter.
Sedang arsitektur akses masuk terowongan dibangun dengan gaya modern.
Desain eksteriornya menggunakan material transparan sehingga pemandangan kecantikan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta tidak terhalang dari dalam terowongan.
Desain interiornya menggunakan bahan marmer dan dilengkapi dengan railing stainless sebagai simbol jabat tangan.
Terowongan ini juga dilengkapi dengan lift difabel untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.
Terowongan Silaturahmi.
Simbol keberagaman yang menyatu.
Bhineka Tunggal Ika..
Berbeda-beda tapi tetap satu. (ricke senduk)