Seide.id – Tertawa itu sehat. Itu bukan sebatas slogan. Meski merupakan ekspresi emosional, tertawa membantu semua bagian tubuh berfungsi secara optimal.⁹
Aerobik Terbaik
Ketika seseorang tertawa, pita suaranya terbuka. Udara pun keluar dalam bentuk suara, terbahak-bahak atau terkekeh-kekeh.
Diafragma (sekat rongga dada) akan naik. Wajah yang bersangkutan terlihat memerah karena pembuluh-pembuluh darah ikut melebar, sehingga jantung menjalankan fungsinya dengan lebih baik.
Bukan itu saja. Di saat yang bersamaan, secara otomatis individu yang tertawa akan menahan napasnya, sehingga terjadilah proses oksigenasi. Jumlah oksigen yang diirup paru-paru jadi lebih banyak. Semakin keras tertawanya, semakin besar kapasitas paru-parunya menangkap udara. Dengan demikian darah akan mengangkut lebih banyak oksigen. Ini berarti semua sel tubuh memperoleh nutrisi lebih banyak.
Begitulah gambaran sederhana mengapa tertawa secara otomastis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tidak salah bila tertawa kemudian disebut sebagai salah satu bentuk aerobik terbaik.
Saat tertawa, tarikan oksigen yang lebih banyak akan membuat seseorang merasa dirinya lebih segar. Bayangkan, satu menit tertawa memberi manfaat setara dengan mengayuh sepeda selama 10 menit!
Itu bisa dimaklumi, karena agar dapat tertawa lepas dibutuhkan keterlibatan minimal sekitar 80 otot.
Belum lagi, saat tertawa, kedua bahu ikut bergerak, rongga dada berguncang, dan diafragma bergetar dan terangkat naik. Itu semua membuat tubuh mendapat porsi latihan yang sangat menyehatkan.
Merasa Plong
Saat tertawa, terjadilah pelepasan hormon endorfin. Saat itu juga tubuh pun akan terasa lebih “ringan”. Perasaan ringan atau lega alias plong akan mencairkan perasaan-perasaan negatif seperti takut, khawatir, marah, atau apa pun yang saat itu dirasa membebani.
Kondisi ringan membuat inti permasalahan, jika ada, jadi lebih mudah diutarakan dan dicarikan penyelesaiannya.
Rasanya memang tak berlebihan jika tertawa disebut “obat stres” paling murah, mudah, dan manjur.
Sebaliknya, saat dikuasai emosi negatif, tubuh akan terpacu untuk memproduksi berbagai unsur negatif. Sebut saja adrenalin, radikal bebas, asam laktat, dan asam lambung. Semua unsur negatif itu lama-kelamaan akan meracuni tubuh, memicu stres, dan mengacaukan metabolisme tubuh.
Nah, agar tak sampai mengganggu, emosi negatif haruslah diimbangi atau malah sebisa mungkin ditangkal dengan tertawa, yang akan memunculkan proses biologis yang serbapositif.
Pelepasan hormon-hormon endorfin, serotonin, dan melatonin ke dalam tubuh, diakui para tenaga kesehatan sebagai “obat” alami yang terbaik.
Hormon-hormon tersebutlah yang mampu membantu memperbaiki kondisi pembuluh darah, menghilangkan rasa sakit, dan membuat relaks dengan cara mengurangi hormon-hormon stres.
Namun, perlu dimaklumi, kepribadian dan tingkat pemaknaan setiap orang terhadap suatu permasalahan bersifat individual. Dua faktor itu membuat model tertawa setiap orang jadi berbeda.
Ada yang tertawa begitu lepas terbahak-bahak sampai mengeluarkan air mata. Ada pula yang terkekeh-kekeh atau terpingkal-pingkal. Namun, tak sedikit pula yang cukup tersenyum tipis atau tertawa kecil.
Tertawa model apa pun, asalkan muncul secara spontan, pada dasarnya memberi sinyal ke arah peredaan stres. Jadi, marilah tertawa agar raga senantiasa sehat. (Puspayanti, kontributor AS)