Seide.id -“Kumpul bocah itu bikin heboh. Apalagi, jika aki-aki kumpul. Tidak hanya heboh, tapi gayeng, bahkan hati ini jadi greng. Ketika Aki-aki kumpul, semangat hidup pun tambah jreng!”
Itulah potret yang saya tangkap dan rasakan, ketika sobat-sobat lama itu berkumpul untuk merajut silaturahmi.
Sesungguhnya, kami tidak muda lagi. Bahkan sebagian besar dari kami sudah memiliki cucu. Tapi kami miliki semangat juang untuk berbagi dan menginspirasi. “Tetap menyala di senja usia,” itu istilah kami untuk menatap masa depan dengan optimistis.
Semangat silaturahmi dan berbagi hal-hal baik dan positif itu makna sesungguhnya, jika kami berkumpul. Kami adalah teman senasib dan seperjuangan dalam berkarir di bidang tulis menulis dan lukis.
Kami berkumpul silaturahmi untuk bertukar informasi, pengalaman, dan menyalakan api semangat agar tetap membara.
“Tetap menyala di senja usia,” itu nafas hidup kami yang tidak risau menghadapi gempuran teknologi Artificial Intelligence (AI).
Sesungguhnya, kami sebagai pelukis dan penulis sadar dan pahami, bahwa teknologi AI itu luar biasa untuk membuat gambar dan tulisan dengan cepat. Berbeda dengan kami yang melakukan semua itu secara manual. Tapi kelebihan kami adalah melakukan hal itu dengan sentuhan hati yang tidak dimiliki oleh AI.
Sesungguhnya dengan berbagi informasi dan pengalaman itu, kami saling mengisi agar semangat idealisme itu tidak pudar. Hidup tanpa persaingan, tapi saling mengisi dan melengkapi.
“Kami berkarya untuk melepas energi positif. Semangat berkarya sebagai ungkapan kegembiraan hati,” ujar Eddy Yoen yang pensiunan pns ini. Di usianya yang 67 tahun itu ia termasuk pelukis produktif. Bahkan bulan Oktober ini, 11-19 Oktober 2023, ia pameran tunggal di Balai Budaya, Jakarta.
Selalu komitmen dengan profesi itu yang membuat semangat idealisme kami tidak berubah, kecuali kami dipacu untuk berbenah, perbaiki diri, dan ikuti perubahan zaman.
Selalu semangat dalam berkarya agar hidup kian bermakna.
…
Mas Redjo /Red-Joss