The Glorias, Empat Fase Sang Feminis

Sekali lagi, The Glorias bukan film buruk, tapi terus terang saya kadang agak terganggu dengan adegan-adegan metafora yang menurut saya rada berlebihan. Padahal maksud Taymor ini adalah cara kreatif dan murah, sekaligus menyingkat beberapa kurun waktu atau adegan tertentu.

Ia mencoba bermain-main dengan timeline kehidupan sang ikon. Hal yang pernah ia lakukan saat menyutradarai Frida (2002). Namun dalam Frida (2002), Salma Hayek, sang produser mengatakan kalau mereka kekurangan budget sehingga adegan-adegan saat Kahlo di Prancis dibikin montage dengan foto. Dan entah kenapa, saya lebih bisa menerima adegan-adegan tadi di Frida ketimbang dalam The Glorias ini.

Mengingatkan pada miniseri Mrs. America

Film ini juga sangat mengingatkan miniseri Mrs. America di mana Gloria Steinem hadir sebagai salah satu feminis yang dikisahkan dalam kronikel aktivis perempuan Amerika tahun 1970 – 80’an itu, dalam Mrs. America Rose Byrne juga bermain sangat bagus sebagai Steinem, tak kalah dengan Vikander dan Moore. Dan sialnya, miniseri sembilan episode itu malah jauh lebih menarik, lebih bagus dan menyakinkan ketimbang film ini.

Toh, sebagai penggemar biopic, penyuka akting keren dan suka sejarah, The Glorias tak boleh dilewatkan.

Rating: C+

Genre: Biography, Drama

Sutradara: Julie Taymor

Pemain: Julian Moore, Alicia Vikander, Ryan Kiera Armstrong, Timothy Hutton, Janelle Monae, Enid Graham

Produksi: Artemis Rising Foundation, Page Fifty-Four Pictures

Tayang di: Amazon Prime, DVD

Avatar photo

About Ayu Sulistyowati

Mantan Senior Editor di Catchplay, Penulis Lepas Rumah Beruang Production, Penulis Naskah Lepas di Paso Film Centre, Editor Majalah Prodo, Editor In Chief kemana.com, Sekretaris di Bloomberg, Reporter di cewekbanget.id (1995-1997)