Tidak Semua Hal Perlu Direspons

“Mbak Nana, kemarin ada yang nyolot lho. Kasih komen di postingan Mbak… Tapi Mbak Nana nggak ngerespon.”

Seseorang menulis pesan di messanger-ku, sambil mengirimkan hasil screenshot.

“Oh ya? Aku nggak lihat… Iya betul, nggak semua komen aku baca atau kurespons, karena aku mengerjakannya disela-sela kerja, ke WC, nyetir (pas berhenti di lampu merah baru baca lagi)… Jadi pasti ada komen yang terlewat nggak terbaca.”

Aku lantas membaca hasil screenshot kirimannya itu. Ehehehe bener. Nyolot banget. Kritik ini, kritik itu, tapi dia nggak menangkap poin di postingan-ku. Orang ini tidak kukenal. Aku nggak pernah ketemu dengannya, tidak punya hubungan apapun, jadi aku “positif” nggak pernah menyakiti atau merugikannya.

Maka, jika aku toh membaca komennya, aku akan memilih untuk mengabaikannya. Kayaknya dia lagi punya problem. Dan, mengekspresikannya dengan nyolot ke kanan kiri.

Biasa kan…?

Emak kita, bapak kita atau kakak-adik kita juga sering begitu…? Habis dari luar rumah, pulang-pulang marahin kita cuma gegara ngeliat sandal jepit letaknya miring di depan pintu… Padahal, bukan sendal jepit kita.

Jadi begitulah sebagian kelakuan manusia di Bumi ini. Can not contain their own feeling/anger/frustration. Alias, nggak sanggup mengelola perasaannya sendiri sampai luber-luber ke sekelilingnya.

Apakah itu problem kita?

BUKAN…! Itu problem mereka sendiri
Nggak perlu ditanggapi.

Soalnya… kalau ditanggapi… bakal jadi rame. Dan, DIA JADI PUNYA KESEMPATAN untuk melampiaskan emosinya.

Siapa yang jadi lega karena bisa melampiaskan?
DIA.

Siapa yang rugi waktu dan energi?
KITA. Karena itu sebenarnya bukan problem kita.

Aku ini orangnya tegaan kok…

Kalau ada orang yang mau membuang emosinya ke aku, aku malah semakin sengaja kalem. Biar dia TELAN SENDIRI “bara api” yang mau dia “lemparkan” padaku.

Kamu salah sasaran, Cong…

Nana Padmosaputro

Avatar photo

About Nana Padmosaputro

Penulis, Professional Life Coach, Konsultan Tarot, Co.Founder L.I.K.E Indonesia, Penyiar Radio RPK, 96,3 FM.