Foto : Dok. Pribadi
Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.
- RAI GEDHEK (Tidak Tahu Malu)
Rai: muka, raut muka.
Gedhek: anyaman bambu yang biasa dibuat sebagai dinding rumah sederhana di pedesaan atau kampung-kampung.
‘Rai ‘gedhek’ artinya sama dengan ‘ora duwe isin’, tidak punya malu. Rasa malu sudah dianggap biasa. Menghadapi sikap orang seperti ini bisa jadi akan malu sendiri.
Dalam pergaulan sehari-hari sikap ‘rai gedhek’ di kalangan masyarakat Jawa tidak akan banyak teman karena sikapnya bikin malu.
- ANA NGAREP NYLENTHIK, ANA MBURI NJIGAL
Pepatah Jawa ini untuk menyindir kepada orang-orang yang sulit ditata untuk berbuat baik. Di manapun diperankan selalu membuat kisruh atau gangguan.
Ngarep, depan.
Nylenthik, mengangkat kedua kaki belakang tinggi-tinggi untuk hewan berkaki empat seperti lembu dan kuda.
Mburi, belakang.
Njigal, menjegal.
Nylenthik bisa melukai yang ada di belakangnya sedangkan menjegal akan melukai yang di depannya sampai roboh dan harus bangkit jika mau berjalan lagi. Sikap semacam ini tidak disukai banyak orang.
- KEPLOK ORA TOMBOK
Keplok ora tombok artinya orang yang suka memberi semangat, tepuk tangan saja, tetapi secara finansial tidak berkontribusi apa-apa.
Orang-orang seperti ini suka mengambil sikap di depan. Seolah-olah berperan penting agar dipuji orang lain tetapi sesungguhnya tidak mau rugi sedikit pun di bidang finansial.
‘Keplok, tepuk tangan. Ora tombok, tidak keluar modal. Sikap semacam ini juga banyak mendapatkan cibiran orang di kalangan masyarakat Jawa.
./ Mangkujayan, Gandok Kidul, 18 Oktober 2022
Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 46)