Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 54)

Foto : Dok. Pribadi ( Gembiraloka-Yogyakarta)

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. KABAR KABUR

Kabar kabur atau kabar burung yaitu kabar yang belum jelas benar dan salahnya. Disebut juga kabar angin.

Menyikapi kabar yang tidak jelas seperti ini, orang Jawa akan bilang, “Kabar-kabur.” Sebuah kabar yang mesti diketahui sumbernya sehingga dapat dipastikan benar atau salahnya.

Orang Jawa tak akan mau menanggapi kabar semacam ini. Bisa jadi, itu kabar bohong yang sengaja dihembuskan untuk memperkeruh suasana.

Orang tua-tua suku Jawa rata-rata di dalam hidupnya, jiwa dan hatinya tenang, tenteram, dan damai. Pola hidup mereka sederhana, arif dan bijaksana; jauh dari hura-hura dan tidak akan cepat-cepat memercayai sebuah kabar yang belum tentu benar atau salahnya yang disebut dengan istilah, ” Kabar kabur.”

162 . AJA NDHISIKI KERSA

“Aja ndhisiki kersa”, Jangan mendahului kehendak Tuhan Yang Mahakuasa. Kita boleh berharap tetapi tidak boleh memastikan hal-hal yang masih dalam kekuasaan Tuhan. Siji pestho, loro jodho, telu wahyu, papat pangkat, derajat, lima donya ada di tangan Tuhan. Manusia hanya “diwenangake” (diperbolehkan) untuk berusaha sejauh mampu.

Akibat kekurangan sabaran seseorang dalam berusaha, kemudian menempuh jalan pintas, mereka saling berebut, saling sikut, saling tendang, adalah sebuah kejahatan yang akan membawa kehancuran.

/ 25 Oktober 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 53)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur