Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 27)  

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

89. AJA SENENG NGREPOTKE LIYAN (Jangan suka merepotkan orang lain)

Sikap suka merepotkan orang lain atau membikin orang lain repot itu jadi sebuah pantangan bagi orang Jawa. Mengapa? Karena banyak menimbulkan perhatian, menyita waktu, dan menguras energi.

Kata merepotkan, dalam arti luas yang repot bukan hanya diri sendiri, tapi juga orang lain. Perbuatan yang melanggar adat sopan santun, tatakrama, peraturan perundang-undangan dan hukum, membuat repot orang lain. Orang yang suka membuat repot orang lain dikatakan juga oleh orang Jawa ‘seneng gawe oyeng, rese, gawe puyeng, gawe mumet’ dan masih banyak ungkapan lain yang senada.

90. KEBAK ING PANGATI-ATI (Penuh Keberhati-hatian)

Hati-hati, adalah sikap untuk selalu menjaga diri agar memperoleh keselamatan. Sikap hati-hati, erat kaitannya dengan sikap selalu terjaga, siaga, ingat, dan waspada.

Orangtua di kalangan suku Jawa, jika dipamiti oleh anaknya yang hendak melakukan perjalanan, umumnya mereka hendak memesankan sebuah kata-kata ‘hati-hati di jalan!’ Sikap hati-hati ini sesungguhnya baru separuh dari keselamatan dan yang separuhnya lagi mesti diusahakan sendiri dengan kewaspadaan dan kesadaran yang  penuh.

Di jalan banyak rintangan. Terkadang kita sudah berhati-hati dan waspada, tapi nasib buruk ada kalanya masih bisa menimpa kita setiap saat dan setiap waktu.

91. AJA MELIK DARBEKING LIYAN (Jangan Menginginkan Milik Sesama)

Pepatah Jawa ini mengajarkan kepada kita, bahwa menginginkan milik sesama adalah kurang dan tidaklah bagus. Lebih-lebih jika menginginkannya melalui jalan yang tidak adil.

Orang Jawa dengan halus akan memintanya dengan baik, apa yang jadi sesuatu yang kurang berguna bagi pemiliknya. Jika diperbolehkan. Jika tidak boleh, juga tidak apa-apa. Mereka minta pasti dengan alasan tertentu. Jika permintaannya dilakukan dengan baik-baik sesuatu keinginan biasanya akan banyak berhasilnya.

Seseorang dalam hal meminta, juga harus menggunakan cara yang baik, menimbulkan rasa belas kasih, sehingga sesuatu yang diminta akan diberikan.

/ Mangkujayan, 28 September 2022 Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 26)  

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur