Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 70)

Foto : congerdesign/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. SING SALAH BAKAL DIUKUM (Yang Bersalah Akan Dihukum)

Sing salah bakal diukum (Yang bersalah akan dihukum) Demikianlah rangkuman singkat berbunyi untuk menegakkan keadilan di negara hukum.

Hukum secara rinci tertuang dalam pasal-pasal dan ayat-ayatnya. Hanya sayangnya tidak semua warga negara yang berada di negara hukum tahu atau paham dan mengerti terhadap hukum yang sedang berlaku. Mereka rata-rata mengetahui pelanggaran hukum setelah berada di kursi pengadilan.

Idealnya setiap orang jangan sampai berbuat salah atau melanggar hukum. Berbuatlah yang baik dan benar secara universal maka hukum kasih akan menjadi perisai hidup yang kokoh kuat dan selamat dari jerat hukum.

  1. WONG SING SREGEP REJEKINE AJEG ((Orang yang Rajin Rezekinya Tiada Henti)

Untuk memeroleh rezeki seseorang harus bekerja. Pekerjaan mesti saja harus dicintai dan ditekuni. Orang yang tekun atau rajin bekerja rezekinya akan “mlintu” (terus datang tiada henti) atau ajeg selaksa air mengalir tiada putus.

Siapa yang memberi rezeki kepada orang yang menganggur? Hanya orang yang bekerja saja yang layak menerima rezeki. Orang yang bekerja layak menerima upahnya.

Orang mencintai pekerjaannya dan tekun melaksanakannya, hidupnya akan berbahagia karena dibalik kerjanya terkandung sebuah harapan berupa rezeki yang akan diterimanya.

/ 12 November 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 69)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur