Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 72)

Foto : Mozlase/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. GELEM OBAH MESTHI MAMAH

“Gelem obah” (mau bekerja). “Mesthi mamah” (pasti mengunyah, makan). “Gelem obah mesthi mamah” adalah orang yang mau bergerak atau bekerja pasti akan memeroleh makanan untuk keperluan energi setiap hari.

Yang menanam akan memanen atau menuai hasilnya. Yang bekerja berhak menerima upah dan gajinya. Upah atau gaji hasil dari jerih payahnya layak untuk digunakan dengan baik dan benar dan tidak lupa harus disertai dengan rasa syukur kepada Tuhan karena segala sesuatu penghasilan atau rezeki sesungguhnya adalah karunia Tuhan.

  1. KAYA WONG LEMPOH WAE

Orang yang kehilangan greget, semangat, atau gairah dalam bekerja akan menjadi loyo, malas, dan mudah lelah.

Orang yang loyo atau tidak memiliki semangat sama sekali oleh orang Jawa akan diibaratkan seperti orang yang “lempoh” (lumpuh). Tidak mampu melakukan dan menyelesaikan tugas-tugas yang dikerjakannya dengan baik.

Orang rempong atau lumpuh tak berdaya nyaris tak bisa diharapkan darinya suatu hasil karena kelumpuhan fisiknya. Orang Jawa menyadari pula bahwa orang yang lumpuh itu hidupnya banyak menggantungkan hidupnya kepada orang lain yang lebih mampu.

Kalimat “Kaya wong lempoh wae” di kalangan orang Jawa biasanya untuk menyindir orang yang sesungguhnya memiliki kemampuan bekerja atau bisa melakukan sesuatu dengan baik tetapi malas untuk melakukannya.

/ Kopen, 16 November 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 71)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur