Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 73)

Foto : Michal Jarmoluk/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. Ilang Tanpa Greget (Tidak Bersemangat Sama Sekali)

Pepatah Jawa “Ilang tanpa greget” yang berarti tidak bersemangat sama sekali, mengingatkan kepada kita apabila kita melakukan suatu pekerjaan dan tidak bersemangat hasilnya tidak maksimal sama sekali.

Orang Jawa menyadari bahwa setiap pekerjaan yang baik dan benar mesti harus dilakukan dengan penuh semangat. Dengan semangat yang menyala-nyala, pantang menyerah, suatu pekerjaan hendak dicintai sepenuh hati. “Greget” atau semangat adalah roh gairah kerja yang mesti dihidupi untuk meraih keberhasilan atau tujuan sebaik-baiknya. Tanpa gairah atau semangat, badan bisa menjadi loyo alias “aras-arasen” (malas).

  1. Kabeh Ana Wayahe (Semua Ada Waktunya)

Pepatah Jawa ini memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa semua ada waktunya. Segala sesuatu akan indah pada saatnya.

Menghargai proses tidak berfokus pada hasil. Semua butuh proses dan waktu yang cukup untuk mencapai hasil yang memuaskan, indah dan menyenangkan.

Tidak sedikit orang yang dalam melakukan sesuatu dengan terburu-buru, serba kilat, instan, tidak melalui proses yang wajar dan baik serta benar. Setelah lulus kuliah maunya mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Suatu tuntutan yang aneh. Hendaknya setiap hari kita mesti mengenal kata cukup. Syukuri yang telah ada jangan mengejar yang bukan milik kita. Semua ada waktunya.

/ Kopen, 17 November 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 72)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur