Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 74)

Foto : Margarita Kochneva/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. Nyambut Gawe Ora Ngerti Wayah (Kerja Keras Memporsir Diri, Lalai Waktu)

Sekeras apapun kita berusaha lewat bekerja yang sungguh-sungguh giat mesti ada istirahatnya. Tidak baik memposir tenaga sampai lalai waktu. Untuk hal yang demikian orang Jawa akan memberikan sebuah sindiran halus, “Nyambut gawe ora ngerti wayah.” (Kerja keras, memposir diri, lalai waktu).

Waktu memang harus dihargai. Orang Inggris bilang, “Waktu adalah uang.” Artinya adalah waktu sungguh berharga, jangan disia-siakan, tetapi jangan sampai merugikan diri sendiri.

Kerja tak mengenal waktu siang malam (kerja lembur). Uang yang didapat memang banyak tetapi lupa waktu, badan bisa jatuh sakit, akhirnya banyak membutuhkan dana pula. Kurang baik bukan?

  1. Ora Melek Mripate (Tidak Mau Tahu)
    “Ora melek mripate.” (Tidak mau tahu, membutakan diri). Bisa jadi bentuk acuh tak acuh tidak tahu balas budi atas kebaikan orang lain.

Kebutaan juga bisa diartikan tidak mengindahkan segala sesuatu yang baik dan benar. Mengabaikan tatanan dan nilai-nilai moral kemanusiaan dan tatakrama yang berlaku, dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat tertentu.

Kebutaan hukum dengan sengaja melanggar ketentuan hukum, sengaja berbuat jahat, mencelakai orang lain, bahkan diri sendiri, juga bisa dikatakan “Ora melek mripate!”

Melihat tetapi tidak tahu. Berjalan dalam kegelapan. Tak tahu arah, meraba-raba menjadi bingung. “Ora melek mripate!” Sebuah sindiran keras terhadap orang-orang yang melanggar norma kesopanan, tata krama, adat istiadat, dan hukum yang berlaku.

/Kopen, 18 November 222

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 73)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur