Foto : Nicole/Pixabay
Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa adalah juga salah satu dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang indah dan sarat makna kehidupan. Dalam bagian 14 disampaikan secara singkat dan padat 2 falsafah Jawa,”Sapa Temen Bakal Tinemu” dan “Tedhak Tuna Dawa Luput.” Semoga dapat menginspirasi Anda menuju ke arah hidup yang lebih baik.
(52) SAPA TEMEN BAKAL TINEMU (Siapa Jujur Akan Mendapatkan)
‘Temen’ atau sifat jujur adalah jalan bagi orang-orang baik menuju kebahagiaan dan keselamatan di dalam hidup ini. Jujur, tidak membohongi orang lain maupun diri sendiri. Orang yang jujur, hatinya selalu terjaga dari salah dan cela atau noda. Orang yang jujur, selalu mendengarkan kata hatinya. Kesadaran ada pada dirinya. Hatinya terbuka menadah segala rahmat kehidupan. Dengan berbekal kejujuran hidupnya akan menemui kemujuran.
Kejujuran, keterbukaan hati, rendah hati, belas kasihan adalah rahmat karunia Tuhan. Orang yang jujur tidak menyembunyikan hal-hal yang baik dan benar. Orang yang jujur layak menjadi penyalur rahmat bagi orang lain.
(53) TEDHAK TUNA DAWA LUPUT
‘Tedhak’ artinya dekat. ‘Dawa’ artinya panjang. Tuna atau luput artinya tidak kena atau tidak sampai mengenai badannya. Mantra singkat ini bagi orang Jawa digunakan untuk menepis sebuah pukulan atau serangan baik tangan kosong maupun berupa benda seperti tongkat kayu atau bambu.
Sudah barang tentu ada ‘laku’-nya atau “ari alatnya’ atau tebusannya berupa ulah tirakat. Sebagai misal, puasa selama 40 hari. Puasa kungkum atau berendam siang malam selama 3 hari 3 malam. Makan dan minum pun sambil berendam dan masih banyak lagi ulah laku atau ulah tirakat yang bisa dipilih dan dijalaninya. Dengan menempuh cara seperti itu, seseorang akan lebih sabar, jujur, ingat dan waspada, sehingga malapetaka tak akan mendatanginya, bebas dari segala serangan dan pukulan jahat.
/ Kopen, 13 September 2022
Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 13)