Foto : Myriams-Fotos/Pixabay
Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.
- NGGOLEKI SUSUHING ANGIN (Mencari Sarang Angin)
Dalam cerita wayang, “nggoleki susuhing angin” atau mencari sarang angin ini dilakukan oleh Raden Bratasena sebagai syarat wejangan ilmu “Sangkan Paraning Dumadi” atau asal-usul kehidupan yang hendak diberikan oleh Resi Druna.
Raden Bratasena Dengan gigih mencarinya. Ia percaya hendak mendapatkannya. Ternyata melalui ulah tirakatnya ia menemukan “susuhing angin” atau sarang angin.
Apakah “susuhing angin” itu? Susuhing angin atau sarang angin itu adalah kesadarannya dalam proses bernapas yaitu keluar masuknya napas di dalam hidupnya sehari-hari. Jika seseorang mampu melakukannya dengan baik dan benar, hidupnya akan terberkati oleh sebuah keteraturan alami dan seseorang tinggal menerima dan mensyukurinya saja.
- KODHOK NGEMULI LENGE
Dalam ilmu “Kejawen” kodhok atau katak diibaratkan sebagai jiwa seseorang, dan leng, lobang atau rumah kodok diibaratkan sebagai raga seseorang.
“Kodhok ngemuli lenge” arti harfiahnya adalah jiwa seseorang harus mampu memberi semangat kehangatan kepada gerak badannya selama beraktivitas. Semangat yang menyala-nyala, akan menimbulkan rasa cinta dalam melakukan pekerjaannya yang baik dan benar. Tidak mudah lelah. Tidak mudah putus asa dan hendak menjunjung derajat dan nilai-nilai kehidupan yang lebih tinggi bahwa hidup adalah doa dan ibadah yang layak disyukuri setiap waktu.
/ 9 November 2022
Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 66)