Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 36)  

Foto : Dok. pribadi

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam, semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

114. RUSAK AJAK-AJAK, DOSA NGUPAYA KANCA

“Rusak ajak-ajak, dosa ngupaya kanca”. Pepatah Jawa ini secara harfiah memiliki arti bahwa hal-hal yang sifatnya jahat biasanya mudah menular dan memengaruhi banyak orang.

Memilih pergaulan hidup itu memang sangat penting. Ketika seseorang bergaul dengan orang-orang yang memiliki sifat baik, ia bisa tertular oleh kebaikannya. Demikian pula sebaliknya. Untuk membentengi diri dari lingkungan pergaulan yang buruk diperlukan kemauan yang keras dan jati diri yang kuat untuk tetap bertahan di dalam kebaikan.

Diperlukan iman yang kuat untuk tidak terjerumus dalam hal-hal buruk di dalam pergaulan sehari-hari.
Jika kita secara lahir dan batin sudah memiliki kekuatan diri seyogyanya kita harus menjadi cahaya penerang bagi banyak orang di sekeliling kita.

Upaya menyadarkan banyak orang tidak bisa secara frontal mengubah mereka menjadi baik, tetapi mesti dimulai dari diri sendiri secara tulus ikhlas dalam pengorbanan menuju kebaikan melalui peneladanan hidup yang baik dan benar.

Pribadi yang kuat akan memiliki pengaruh luar biasa dalam menumbuhkan perilaku yang baik dan benar. Dengan demikian tidak akan mudah kena pengaruh akan hal-hal yang buruk seperti ajaan untuk berbuat salah dan dosa yang menuju kerusakan dalam tatanan hidup yang baik dan benar.

115. KATABETAN ALA LAN BECIK JRONING SRAWUNG

“Katabetan” artinya bisa terkena imbas. “Ala lan becik”, artinya buruk dan baik Sedangkan kata “jroning srawung” berarti di dalam pergaulan.  Secara harfiah pepatah Jawa ini hendak mengingatkan kepada kita bahwa lingkungan pergaulan di mana kita berada, sedikit banyak akan turut mewarnai atau bisa berimbas terhadap perbuatan hidup kita sehari-hari. Oleh sebab itu, kita diharapkan untuk selalu berhati-hati dalam pergaulan sehari-hari di dalam lingkungan dengan budayanya yang bermacam-macam atau beragam karakternya.

Sebaik-baik orang, dalam pergaulan yang buruk akan ikut terpengaruh buruk pula walaupun hanya sedikit saja. Demikian pula sebaliknya, seseorang dalam pergaulan yang baik akan ikut terpengaruh menjadi baik pula, walaupun hanya sedikit saja. Oleh sebab itu janganlah sombong dan bersikaplah hati-hati dalam pergaulan sehari-hari.

Memilih yang baik dan menolak yang jahat adalah sikap bijak yang mesti diingat setiap saat oleh setiap orang, sebab kebaikan akan membawa manusia ke dalam hidup yang bahagia, sedangkan keburukan dan kejahatan akan membawa manusia dalam hidup yang celaka.

Mari kita bawa diri kita dalam pergaulan yang  membawa kasih kepada sesama, agar di manapun kita berada bisa menjadi teladan hidup yang baik, menuju jalan terang cahaya kehidupan sehari-hari.

/ Wisma Ayem Mangkujayan, 7 Oktober 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 35)  

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur