Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 68)

Foto : Lil Foot/Pixabay

Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. AJA TUMINDAK NISTHA (Jangan Berbuat Buruk)

Pepatah Jawa yang bersifat universal ini memberi pengajaran kepada kita semua bahwa perbuatan yang buruk atau jahat harus dihindari untuk tidak kita lakukan.

Menghindarkan diri, tidak melakukan hal-hal perbuatan yang bersifat buruk atau negatif yang bisa menyebabkan kekacauan, dendam, permusuhan, kecelakaan, peperangan, kehancuran, dan bisa menyebabkan hidup ini penuh dengan ketakutan, ketegangan kekhawatiran, dan ketakutan.

Peluklah kesejahteraan rahmat Tuhan yang diberikan kepada kita agar hidup ini damai sejahtera senantiasa.

  1. URIP IKU MANGREH (Hidup itu Memerintah)

Jika dikatakan bahwa hidup itu adalah memerintah, siapakah yang diperintah? Yang diperintah adalah diri sendiri. Memerintah diri sendiri memiliki maksud dan tujuan agar seseorang bisa melakukan panggilan hidupnya secara layak dan wajar.

Mengesampingkan ego, kepentingan diri dan menaruh prioritas pada pelayanan bagi orang lain. Pelayanan bagi orang lain merupakan wujud pelayanan bagi diri sendiri juga. Sebab, apa yang dilakukan pada orang lain sama dengan melakukan bagi diri sendiri.

“Cintailah sesamamu manusia seperti mencintai diri sendiri.” Semua orang dipanggil untuk mencinta. Mencintai Tuhan karena Tuhan telah mencintai kita terlebih dulu sebelum kita mencintai diri-Nya. Dan itu kita wujudkan dalam mencintai sesama hidup kita.

/ 10 November 2022

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 67)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur