Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 71)

Seide.id – Pengantar Singkat: Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari Falsafah hidup bangsa Indonesia yang begitu indah dan penuh dengan makna kehidupan yang mendalam. Semoga dapat menginspirasi Anda dalam menjalani kehidupan Anda sebagai manusia yang sedang selalu berusaha menuju ke arah yang lebih baik.

  1. BERKAHING PANGERAN IKU KANG NYUGIHAKE (Berkat Tuhan itu yang Membikin Kaya)

Pepatah jawa ini hendak menyangkut sebuah berkat yang tidak hanya bersifat jasmani belaka bagi seseorang tetapi sekaligus juga meliputi kerohaniannya.

Berkat bisa berupa kekayaan jasmani dan rohani. Apa gunanya hidup “mubra-mubru” (serba kecukupan) di bidang kejasmanian tetapi berkat rohaninya kering? Ketidak selarasan hidup jasmani dan rohani menyebabkan hidup seseorang tidak bahagia.

Jangan hanya mengumpulkan harta kekayaan dunia yang ada karat dan pencuri. Sebaliknya jadikanlah setiap berkat menjadikan kekayaan-kekayaan rohani yang bersifat kekal abadi.

  1. SING NJALUK BAKAL DIWENEHI (Yang Meminta Akan Diberi)

Kepada seseorang yang kaya dan murah hati, seseorang bisa berharap mendapatkan sesuatu daripadanya dengan cara meminta. Meminta di sini bersifat ala kadarnya, bukan meminta yang macam-macam. Misalnya sekedar minta makan dan minum seikhlasnya. Jika cara memintanya baik pasti akan mendapatkannya.

Demikian pula ketika menginginkan sesuatu dari Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahakaya kita juga harus memohon dan meminta lewat doa. Ini harus dilakukan dengan penuh iman dan kepercayaan. Jangan sampai permohonan kita belum dikabulkan, doa kita sudah berhenti. Jangan ragu, mintalah maka engkau akan diberi.

(Y.P.B.Wiratmoko)

Tindakan Bijak yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa (Bagian 70)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur