Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa
(Bagian 4)

Foto : Erdenebayar Bayansan/Pixabay

Pengantar Singkat:
Kata-kata mutiara dan nasihat bijak Jawa kuno dari para leluhur Jawa, adalah juga salah satu dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang indah dan sarat makna kehidupan. 

Dalam Bagian 3 ini disampaikan secara singkat dan padat 3 falsafah Jawa ini semoga menginspirasi Anda menuju ke arah hidup yang makin lebih baik.

(1) Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
(Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal, Jangan mudah terkejut, Jangan manja).

Maknanya jelas. Kita diajak rajin menuntut ilmu agar wawasan makin luas. Sehingga kita tidak mudah terheran-heran, tidak mudah dibodohi, dan ditipu orang.

Dengan giat berkarya dan bekerja, kita berjuang pantang menyerah demi masa depan yang gemilang. Sehingga pribadi kita makin tangguh dan mandiri alias tidak manja.

(2) Urip Iku Urub (Hidup itu Nyala)

Kata bijak Jawa yang satu ini juga cukup populer, maknanya adalah orang hidup sudah seharusnya menerangi atau memberi manfaat pada setiap makhluk di sekitarnya.

(3) Aja Keminter Mundhak Keblinger, Aja Cidra Mundhak Cilaka
(Jangan sok pintar nanti tersesat, jangan berbuat curang nanti celaka)

Maknanya sudah jelas. Mari kita ingat kembali hukum karma; hukum sebab akibat.

(4) Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji, Sugih Tanpa Bandha
(Menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, sakti tanpa ajian, merasa kaya tanpa banyak harta)

Berjuang, terus berjuang, meski sendirian.
Kita memenangkan pertarungan tanpa merendahkan martabat orang lain. Kita menjaga wibawa, walau tanpa jabatan/kedudukan. Dan hidup kita merasa cukup, walau tidak banyak harta.

Wisma Ayem, Mangkujayan 29 Agustus 2022

Tindakan Bijak Yang Tercermin Melalui Pepatah Jawa<br>(Bagian 3)

Avatar photo

About Y.P.B. Wiratmoko

Lahir di Ngawi, 5 April 1962. Purna PNS ( Guru< Dalang wayang Kulit, Seniman, Penyair, Komponis, penulis serta penulis cerita rakyat, artikel dan buku. Telah menulis 200 judul buku lintas bidang, termasuk sastra dan filsafat. Sekarang tinggal di dusun kecil pinggir hutan jati, RT 021, RW 03, Dusun Jatirejo, Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur