Sebuah platform baru diluncurkan, digemari pengikutnya, namun tak bisa mempertahankan pelanggan yang ada.
Minggu ini, sebuah aplikasi sosial terdesentralisasi, Friend.tech, mendapatkan banyak perhatian masyarakat. Masalahnya, aplikasi itu diviralkan oleh beberapa influencer kripto besar serta pemain NBA.
Friend.tech ini dibangun di atas blockchain Coinbase layer-2, yang memungkinkan pengguna untuk mentokenisasi diri mereka dengan menjual “saham” kepada pengikut mereka.
Friend.tech segera memproleh popularitas berkat dukungan dari tokoh-tokoh seperti Frank DeGods, RookieXBT, dan pemain NBA Grayson Allen.
Sejak awal peluncuran, aplikasi ini telah mencatat volume total 33.596 Ethereum, atau sekitar $55,5 juta, melalui 1,29 juta transaksi. Dalam 24 jam terakhir, platform ini menghasilkan pendapatan sebesar $709.839 dan biaya sebesar $1,42 juta.
Meski Friend.tech memperoleh kerumunan awal yang signifikan, seperti biasanya, banyak yang skeptis tentang kelanjutan bisnis ini. Berapa lama Friend.tech bisa bertahan ? Apakah akan menguntungkan pengguna atau apakah kelak aplikasi ini menjdi scam seperti biasanya atau rugpull alias kabur bawa uang investor ?
Ada beberapa kelemahan yang bisa ditemui di aplikasi ini seperti minimnya kebijakan privasi, antarmuka yang lelet dan keamanan yang layak dipertanyakan,
Dari sumber Coincu diperoleh penjelasan bahsa para pendiri Friend.tech sendiri terkejut dengan kesuksesan mendadak aplikasi ini. Bisa dimaklumi. Awalnya, mereka membagi aplikasi hanya untuk menguji sejauh mana aplikasi ini mampu menahan beban jika sudah beroperasi, tetapi justriu memeproleh sambutan viral.
Saat Friend.tech diperkenalkan pada 10 Agustus 2023, aplikasi ini langsung mencapai kapasitas server pada hari yang sama. Lebih dari 115.000 pengguna unik berinteraksi dengan mekanisme tokenisasi di Friend.tech.
Friend.tеch, platform berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna membeli dan menjual token digital yang terhubung dengan influencer di X (sebelumnya Twitter), mengalami kesuksesan yang signifikan tak lama setelah diluncurkan.
Aplikasi ini menghasilkan biaya yang besar, melampaui $1,7 juta (Rp 25,5 miliar) dalam 24 jam pada tanggal 21 Agustus. Ini mengungguli Uniswap dan jaringan Bitcoin, yang pada satu titik menjadikannya salah satu penyedia layanan dengan pendapatan tertinggi di DeFi.
Tetapi, sukses aplikasi ini sepertinya tak bertahan lama. Biaya harian tiba-tiba merosot lebih dari 87% menjadi sekitar $215.000 (Rp 3,2 miliar) pada tanggal 26 Agustus. Transaksi di Friend.tеch anjlok lebih dari 90% dari hampir 525.000 transaksi pada 21 Agustus menjadi lebih dari 51.000 transaksi pada 27 Agustus
Basis pengguna meluncur ke bawah karena pada tanggal 27 Agustus, terdapat sekitar 10.000 pembeli dan 7.800 penjual, dibandingkan puncaknya pada tanggal 21 Agustus, yang memiliki lebih dari 58.000 pembeli dan 27.000 penjual
Lebih-lebih, arus masuk juga mulai menurun dari $16,8 juta (Rp 252 miliar) pada 21 Agustus menjadi sekitar $1,6 juta (Rp 24 miliar) pada 27 Agustus, penurunan hampir 90,5%.
Biaya yang tinggi, waku muat yang lelet, serta keraguan akan token di Friend.tech, tampaknya menjadi faktor penentu, yang sayangnya, tidak bisa diantisipasi oleh developer.
Mereka kaget justru saat ada kenaikan potensi.
Belanja di Shopify Memakai Solona
Pemilihan Presiden Soal Kripto