Tragedi Stadion Kanjuruhan, 174 Korban Jiwa

Seide.id– Korban jiwa mewarnai dunia sepakbola Indonesia dan membawa duka mendalam akibat tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022)

“Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dalam jumpa pers, Minggu (2/10) dini hari.

Kebanyakan yang meninggal adalah Aremania, fans fanatik Arema FC.

Kerusuhan yang merenggut ratusan nyawa bermula dari aksi suporter tuan rumah yang menyerbu arena lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya.

Peristiwa menyedihkan itu terjadi setelah tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya, pada pekan ke-11 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Melihat tim kesayangannya takluk 2-3 dari Persebaya, kemarahan fans Arema FC memuncak. Untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir, Arema FC dikalahkan di kandangnya sendiri oleh musuh bebuyutannya, Persebaya.

Melansir Kompas.id, diperkirakan 3.000 suporter Arema FC yang tak puas, merangsek masuk ke arena stadion setelah peluit akhir laga dibunyikan.

Bentrok fans Arema FC dengan pihak keamanan pun tak terhindarkan. Untuk mengendalikan massa, pihak keamanan lalu menembakkan gas air mata.

Gas air mata diduga memicu kepanikan di tribune. Sementara para suporter terkonsentrasi di satu titik pintu keluar sehingga terjadi penumpukan massa. Desak-desakan pun terjadi merenggut banyak korban jiwa ternasuk dua anggota Polri.

Korban bertambah

Namun data korban meninggal bertambah dan menjadi 174 orang.

“Data BPPD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Jatim pada pukul 10.30 tadi memang demikian, 174 korban meninggal,” kata Wakil Gubernur Emil Dardak, CNN, (2/10)

Dikatakan, 11 orang luka berat. Sementara ada 298 lainnya luka ringan. Pihaknya juga menyediakan 8 rumah sakit rujukan untuk para korban: RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.

Emil menambahkan sebagian jenazah sudah teridentifikasi. Sebagian lainnya masih belum.

“RS Saiful Anwar tadi sudah membantu identifikasi. Ada lebih dari 10 korban jiwa yang belum bisa teridentifikasi,” ucap Emil.

“Kalau ada keluarga yang mau lapor itu poskonya [crisis center] ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPPD Kota Malang,” ujar Emil
(ricke senduk)

Pdt Gilbert Mohon Maaf Kepada Keluarga Brigadir J

Avatar photo

About Ricke Senduk

Jurnalis, Penulis, tinggal di Jakarta Selatan