Dan Polandia luluhlantak dihajar dua raksasa dari sebelah barat dan timur.
Maka, dua pelabuhan penting Danzig dan Gotenhaven masuk ke kantong Hitler!
Menengok sebelah barat
Selesai menghajar Polandia, Jerman menoleh ke tetangga sebelah barat. Denmark, Belanda, Belgia, Luksemburg hingga Perancis disapu bersih dalam waktu hanya 46 hari! (dari tanggal 10 Mei – 25 Juni 1940).
Perancis dan Inggris -negara pemenang PD 1 – dipermalukan karena 400.000 pasukannya terjepit di pantai kota Dunkirk tanggal 26 Mei 1940.
PM Inggris, Winston Churchill, harus menjalankan proses evakuasi besar-besaran, melibatkan kapal perang, kapal pesiar hingga kapal nelayan dalam Operasi Dinamo, untuk menyelamatkan 400.000 tentara yang sudah putus asa! (lihat film: Dunkirk)
Tahun berikutnya, 22 Juni 1941, secara mengejutkan Hitler menggelar Operasi Barbarossa, ia nekad menyerang ke arah timur -Uni Sovyet- negara yang wilayahnya jauh lebih luas.
Stalin marah dan kaget bukan main. Bukankah tanggal 23 Agustus, dua tahun silam, Jerman berjanji tidak akan menyerang Sovyet??
Perjanjian itu ternyata dilanggar Hitler secara sepihak!
Menyerang Sovyet
Tak tanggung-tanggung Jerman menggelontorkan 5 juta tentaranya. Ini adalah serangan darat terbesar dalam sejarah perang modern.
Begitu banyak tentara dan peralatan perang digerakkan dalam satu pukulan raksasa yang mematikan. Hitler menyerang dalam formasi tusukan trisula terhadap 3 kota utama.
Leningrad (sekarang dengan nama St. Petersburg) di sebelah utara sebagai sasaran ideologi, karena menyandang nama Lenin, pendiri paham komunis.
Lalu di tengah, ibukota Moskow -sebagai sasaran Politik.
Dan di sebelah selatan menghantam Stalingrad (sekarang bernama Volgograd) untuk mempermalukan pemimpin Sovyet saat itu-Josef Stalin- karena kota itu menyandang nama Stalin.
Ini sebuah serangan yang sangat ambisius.
Dan, tak mau dipermalukan, Stalin dan rakyat Sovyet mempertahankan ketiga kota itu mati-matian.
Bumi hanguskan apa saja
Rentang garis serangan Jerman -menuju 3 kota tadi – sunguh sangat menakjubkan. Terentang panjang dari utara -Leningrad- sampai ke selatan – Stalingrad- ini luar biasa panjang!
Sekitar 2.900 km, itu sama saja mengawal garis serangan yang terbentang dari Jakarta sampai Sorong di Papua sana.
Sebuah serbuan yang -sebenarnya- bertentangan dengan prinsip dasar strategi militer: tidak boleh membuka serangan dengan rentang sayap terlalu panjang. Akan butuh banyak SDM, peralatan