Seide.id –
Ringkasan lalu: Jepang dan Sovyet sepakat tidak saling serang. Kedua negara membutuhkan pasukan yang menjaga kawasan Manchuria. Jepang perlu tentara untuk ekspansi ke selatan, sementara Sovyet butuh untuk menolong negaranya di sisi barat.
Nah, 2 juta pasukan yang masih segar ini segera bisa ditarik ke barat. Tentara Siberia ini selain tangguh, mereka sudah berpakaian tebal untuk melawan musim dingin. Seragamnya juga putih, kamuflase sempurna untuk berperang di wilayah bersalju.
Jendral jenius Sovyet, Georgy Zhukov (dia penemu sistem pasukan yang dipecah menjadi tim kecil, 5-7 orang, untuk menghadapi pasukan besar. Metode yang masih dipakai sampai sekarang dan digunakan banyak negara: sekarang lengkap dengan pembawa senjata mesin berat untuk -menekan- dan satu orang Sniper) segera melakukan -Operasi Uranus- yakni Serangan Balik oleh pasukan yang masih segar, terlatih, berpakaian tebal dan bersenjata lengkap! 2 juta pasukan Siberia menerjang ke arah Stalingrad!
Jerman terkepung
Jerman yang menguasai kota Stalingrad kini balik dikepung dan dibombardir siang dan malam!
Sungguh malang Pasukan jendral Paulus ini, mereka kelelahan yang amat sangat, sementara tentara Sovyet memiliki tenaga baru. Selain itu pasukan Jerman juga kekurangan peluru, kelaparan dan kedinginan!
2 Februari 1943, demi menyelamatkan nyawa ribuan pasukan yang berada di ujung tanduk, hal yang ditabukan Jerman pun terjadi: marsekal Lapangan -5 bintang- karena sehari sebelumya Paulus dinaikkan pangkatnya oleh Hitler dan dibujuk agar terus bertahan- dan ribuan pasukannya menyerah! Stalingrad pun kembali ke tangan Sovyet
Selesai dengan Stalingrad, pasukan ini segera dipecah. Sebagian terus menekan balik ke arah barat dan separuh sisanya bergerak ke utara mendorong dan membebaskan pengepungan atas kota Leningrad.
Front Barat.
28 November – 1 Desember 1943 terjadi pertemuan rahasia di Teheran, Iran. Josef Stalin (Sovyet), presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt (Amerika) dan Perdana Menteri Winston Churchill (Inggirs). Mereka sepakat bahu membahu menjatuhkan rezim Hitler yang kejam.