Trust No One dan Semua Investor Kehilangan Uang Kriptonya

Trust No One dan Semua Investor Kehilangan Uang Kriptonya

Poster film Trust No One, The Hunt for The Crypto King ( Foto Netflix)

Di dalam aturan kripto, ada tertulis : Trus No One. Jangan percaya siapapun. Apalagi cerita itu keluar dari para influencer kripto. Bahkan juga, jangan terlalu percaya pada pembuat token atau pemilik bursa kripto itu sendiri. Semua orang memuji millik sendiri dan membujuk anda untuk membeli produk kripto mereka. Jika tidak terlalu percaya, anda akan kehilangan investasi anda. Yang tampak baik, tak selalu baik-baik saja. 

Itu inti dari sebuah film baru yang tayang di Netflix tentang penyeleweangan dalam dunia kripto berjudul Trus No One; The Hunt for The Crypto King.

Pemuda Simpatik

Ini kisah tentang seorang anak muda simpatik, penyuka teknologi dan digital bernama Gerald Cotten. Tahun 2012, saat orang mulai gila pada Bitcoin, Gerald mendirikan bursa kripto bernama Quadriga CX di Kanada. 

Penampilan yang simpatik dan penjelasan yang masuk akal, membuat Gerald dipercaya banyak investor untuk menarik uangnya di bursa miliknya dengan harapan akan menuntungkan lewat jual beli Bitcoin.

Film, kemudian bercerita bagaimana para ivestor, termasuk Gerald sendiri melakukan flexing, yakni dengan pamer mobil mewah, rumah luxs hingga pesawat jet pribadi. Beberapa investor yang mengaku sukses juga memberi kesaksian bagaimana ia menjadi kaya berkat Bitcoin melalui bursa Quadriga. 

Salah satu investor, pemuda sederhana, Tong Zou tertarik untuk membeli mobil mewah. Ia lalu pinjam uang di bank untuk membeli Bitoin di bursa milik Gerald. Sayang, saat ia masuk, harga Bitcoin sedang turun. Ia rugi, tapi tak putus asa. Ia banyak melihat orang sukses dari trading Bitcoin. Tong nekad menjual apartemennya, senilai USD# 400,000 untuk kepindahan ke kota lain, mengadu nasib dan sebagian untuk beli Bitcoin. 

Karena transfer lewat bank dikenai bunga, Tong, seperti teman lain, mentransfer melalui Bursa Quadriqa, dan mengambial uangnya sesampai di sana sehingga aman dari pajak dan bunga bank.

Bitcoin mengalami kenaikan dan Tong senang, sebab ia bisa membayar cicilan bank dan mengembalikan uang apartemennya. 

Suatu hari, sesampai di tempat baru, Tong melakukan WD ( Withdraw) atau penarikan investasinya. Di aplikasi ada tulisan, “ Permintaan Anda untuk withdraw sedang kami proses”. 

Namun prosesnya terlalu lama, Tidak hanya menit, jam, hari bahkan berbulan dan bertahun. Tong mau melaporkan polisi, namun ia takut. Lebih takut lagi, ketika ia mendengar kabar bahwa pendiri bursa kripto Quadriga meninggal saat berada di India secara misterius.

Kematian Bos Exchange Misterius

Akhirnya, Tong Zou masuk ke sebuah medsos Telegram dimana para investor Bursa Quadriga berkumpul. Mereka saling mencaci Quadriga dan cenderung curiga bahwa kemungkinan kematiannya dibuat-buat agar ia memperoleh uang ang banyak. 

Beberapa sosok kemudian muncul sebagai orang yang melaporkan bahkan mengundang wartawan untuk ikut menyelidiki hingga pergi ke India. Mereka juga mengincar isteri Gerald yang dianggap pasti tahu kemana uang itu dilarikan dan apakah ia ikut rekayasa atas kematian Gerald. Para investor menduga Gerald melakukan oprasi wajah sehingga Gerald akan tampil dengan wajah orang lain dengan uang yang tak akan habis dalam tujuh turunan. 

Seorang ahli kripto kemudian tertarik untuk mengikuti kemana arah uang yang dibawa bos bursa ini. Saat ia masuk dalam blockchain, ternyata tidak ada uang di dalam cold walllet.

Cold Wallet adalah dompet keuangan dimana semua orang bisa menarik tanpa bisa diambil orang lain atau hacker. Diketahui bahwa tidak ada duit dalam Cold Wallet. Semua orang cemas karena tak ada lagi harapan memperoleh uang kembali. 

Peran Blockchain

Dari blockchain itu ketahuan bahwa semua uang dari investor oleh Gerald dipakai untuk judi dan bermain kripto di bursa lain dan dua-duanya mengalami kekalahan habis-habisan. 

Apakah penyakit aneh yang membuat Gerald meninggal atau ia bunuh diri ? Dua-duanya tampaknya masuk akal. Tapi investor baru tahu bahwa seorang yang tampak manis, baik hati dan bisa dipercaya, mampu mengelabuhi banyak orang untuk kepentingan pribadi. 

Gerald berhasil menipu investor dengan sistem Ponzi – mengambil uang dari investor dan ia melakukan trading di bursa lain.

Uang yang digasak Gerald mencapai Rp 1,9 triliun dari 76,000 investor yang berhasil percaya padanya. 

Itu sebabnya trus no one. Jangan percaya siapapun dalam dunia kripto sebab mereka tidan pernah jujur terhadap apa yang terjadi di unia kripto. 

Film ini membawa penonton dalam suspense melalui kesaksian dan rasa penasaran dari beberapa investor, wartawan, ahli kripto sereta polisi yang berupaya mengungkap kematian misterius bos bursa kripto ini. 

BACA LAINNYA

Meta Hapus Akun Milik Hacker “Ghostwriter” Penyebar Disinformasi Perang Ukraina

Bursa Kripto BitMex Pangkas 75 Pekerjanya

Jangan Kaget Jika Suatu Saat Anda Bangun Pagi Kripto Anda Bisa Hilang

lg.php.gif
Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.