UAnimals Berjuang Selamatkan Hewan di Ukraina dari Dampak Perang

Seide.id – UAnimals, organisasi hak asasi hewan di Ukraina, berjuang menyelamatkan hewan dari dampak invasi Rusia terhadap Ukraina.

UAnimals telah menemukan serangkaian pelanggaran hak di seluruh negeri yang dilakukan tidak terhadap warga sipil saja, tetapi juga terhadap hewan yang terpaksa mereka tinggalkan.

“Ketika perang dimulai, kami menyadari setiap hari bahwa itu menjadi semakin buruk,” kata Olha Chevhaniuk, salah satu pendiri dan CEO UAnimals.

“Rusia menembak orang dewasa, anak-anak, dan bahkan binatang. Mereka tidak memiliki moral sama sekali,” sambung Chevhaniuk.

Beroperasi di seluruh jaringan tempat perlindungan dari bom, kota-kota yang ditinggalkan, dan kota-kota yang diserang bertubi-tubi, UAnimals menemukan dan menyelamatkan hewan-hewan yang terperangkap dalam perang.

Para relawan UAnimals menjelajahi Ukraina untuk mencari hewan-hewan yang berisiko. Ditemukan, sebagian hewan dalam kondisi tanpa makanan, air, dan tempat berlindung selama berminggu-minggu.

“Kami menemukan tempat perlindungan di Borodyanka di mana hewan-hewan ditinggalkan di kandang terkunci,” lanjut Chevhaniuk.

“Ada 485 anjing di sana pada awal perang. Kemarin relawan kami berhasil mencapai tempat itu dan hanya 150 anjing yang masih hidup. Tidak ada makanan, tidak ada air. Ratusan orang baru saja meninggal, menderita,” ujarnya.

Organisasi tersebut mengatakan bahwa hal itu merupakan cerita yang akrab di seluruh negeri, di mana ribuan hewan tetap terperangkap karena konflik.

UAnimals meminta didirikan apa yang disebut “koridor hijau” sebagai zona demiliterisasi. Zona itu akan menjadi rute evakuasi untuk sebagian hewan yang terancam di Ukraina.

“Saat ini, hanya setelah tentara kami dapat mencapai wilayah ini, kami dapat mengirimkan makanan, mencari kandang, menyediakan transportasi, dokter hewan, dan apa pun yang kami butuhkan untuk menyelamatkan hewan,” terang Chevhaniuk.

“Memiliki ‘koridor hijau’ ke tempat penampungan hewan sangat penting dan akan menyelamatkan nyawa,” tekannya. (Sumber: euronews)