Konser uji coba di tengah pandemi di Chili
Oleh ICAD N.G.
Seide.id – Warga negara Chili yang telah divaksin, menghadiri konser uji coba pada hari kamis lalu. Konser tersebut adalah seri pertama dari beberapa konser uji coba yang akan diteliti oleh rumah sakit klinis Universitas Chili. Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat apakah acara massal seperti konser dapat diselenggarakan dengan aman, yakni tanpa adanya penambahan kasus infeksi Covid-19.
Uji coba tersebut, adalah hasil kerja sama antara para Penulis Musik Chili, Seni Pertunjukan Masyarakat, dan Universitas Chili. Acara yang berisiko besar tersebut, dilakukan demi mengembalikan industri musik live seperti sediakala. Pasalnya, pandemi Covid-19 dan kebijakannya, seperti lockdown, telah menghentikan sementara industri musik live di Chili.
Dalam uji coba konser live ini, secara keseluruhan, 200 kursi akan tersedia di setiap konser dari tiga konser yang direncanakan. Konser tersebut akan diisi oleh band lokal beraliran rock, Chancho En Piedra. Konser musik live ini, direncanakan akan diselenggarakan antara periode waktu tiga bulan ini, di ibukota Chili, Santiago, dalam sebuah ruangan dengan sistem ventilasi yang baik.
Penonton yang menghadiri konser musik live tersebut harus menunjukkan bukti vaksinasi. Selain itu penonton juga harus menggunakan masker, dites PCR sebelum menghadiri acara, dan dites kembali delapan hari kemudian. Hasil awal akan diumumkan di bulan September.
Uji Coba di Negara Lain
Beberapa bulan lalu, di kota Barcelona dan Liverpool uji coba yang sama telah dilakukan pada para penonton dari beberapa ribu orang yang menghadiri konser rock. Hasil dari uji coba kedua konser tersebut, menunjukkan tingkat penularan Covid-19 yang lebih rendah di banding dengan di kehidupan sosial masyarakat di luar konser. Seperti di Barcelona, hanya 3 orang yang dinyatakan positif Covid-19, dari 2.400 orang yang telah dites antigen saat menghadiri konser pada bulan Maret lalu itu.
Berbeda dengan di Barcelona dan Liverpool, uji coba konser musik di Chili hanya boleh diikuti bagi penonton yang sudah divaksin. Tentu penerapan aturan ini, didukung oleh faktor bahwa Chili adalah salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia. 70 persen penduduk Chili telah divaksin secara penuh.
Dr. Alejandro Afani, pemimpin uji coba konser dari Rumah Sakit Klinis Universitas Chili, mengatakan bahwa kasus Covid-19 di negara tersebut sudah jarang terjadi. Ditambah dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, sehingga memungkinkan Chili untuk mengembalikan acara-acara massal ke dalam masyarakat.
Walau begitu, Eduardo Ibeas, vokalis band Chancho En Piedra, berharap bahwa para penonton yang berpartisipasi dalam acara tersebut tetap sigap dalam melindungi dari virus Covid-19. “Kita menginginkan hasil positif dari acara ini, sehingga konser-konser musik live dapat diselenggarakan lagi dengan segera,” kata Ibeas.
Salah satu orang yang sedang mengantre tes Covid-19 untuk menghadiri konser pada hari Kamis lalu adalah Catalina Osorio. Ia mengatakan, bahwa dirinya begitu antusias untuk mengikuti acara tersebut.
“Saya pikir, bahwa akses langsung terhadap budaya, seni, dan musik begitu penting bagi kesehatan mental kita. Tentu, agar kita bisa kembali melihat artis atau seniman melompat, berteriak, dan bernyanyi secara langsung. Dan pengalaman seperti itulah yang akan mengisi tubuhmu. Saya begitu bangga bisa menjadi bagian dari acara ini,” ucap Katarina.*
*Icad N.G., mahasiswa FIB Universitas Indonesia