Seide.id The global population is projected to reach 10 billion by 2050, up from the current 7.3 billion. And global life expectancy could reach 77 by the same year, a considerable growth from 72 in 2021.
Join us at the UBS Healthtech Summit 2023 on 24 May to discover how personalized medicine and technology can help increase human life expectancy.
(UBS Healthtech Summit 2023)
Di mata medik, umur bisa diulur. Dalam bahasa statistik medik, umur harapan hidup (life expectancy) setiap negara dari masa ke masa terus meningkat. Artinya umur rata-rata penduduknya bertambah panjang. Di awal pembangunan misalnya, umur harapan hidup Indonesia masih di bawah 60 tahun. Artinya umur rata-rata penduduk Indonesia sekitar itu. Kini sudah 70 tahun. Di atas kita membaca selain populasi dunia akan menjadi 10,5 miliar tahun 2050, umur harapan hidup meningkat dari 72 tahun pada 2021, menjadi 77 tahun pada 2050.
Variabel yang menentukan laju umur harapan hidup suatu negara, berkar intervensi ilmu dan teknologi kedokteran. Kian ditemukannya temuan baru dalam ilmu dan teknologi orang memperolah harapan hidup lebih panjang. Obat baru, teknologi baru, dan cara baru menyelamatkan nyawa yang sebelumnya tidak mungkin dipertahankan. Temuan stem cell atau sel punca misalnya. Dengan aplikasi selpunca, suku-cadang organ tubuh manusia memungkinkan untuk diganti, atau direparasi. Temuan dalam Proyek Genom, memungkinkan dipotret dan ditemukannya sosok kelemahan gen, dan memungkinkan untuk dikoreksi dengan pisau kimia, sehingga gen lemah hilang, orang beban dari penyakit kelemahan gen.
Kasus kritis yang dulu mengancam nyawa sekarang masih memungkinkan untuk diatasi dengan iptek medik mutakhir, lewat perawatan ICU dan atau ICCU, sehingga mereka yang memanfaatkan iptek medik mutakhir diberi harapan mengulur umur, dan tidak bagi yang tidak punya akses memanfaatkan iptek medik mutakhir.
Laju peningkatan umur harapan hidup suatu negara ditentukan oleh kemajuan sektor pendidikan dan kesehatan, selain seberapa kaya suatu negara. Gen tubuh semua cucu Adam tidak berbeda. Namun kalau umur harapan hidup nyatanya tidak sama panjangnya, itu lantaran kondisi setiap negara berbeda. Negara terbelakang seperti Zimbabwe di Afrika misalnya, umut harapan hidupnya rendah saja, ketika umur harapan hidup negara maju, jauh lebih tinggi. Umur harapan hidup orang Amerika kini sudah 80-an tahun, banyak negara Afrika masih di bawah 60 tahun. Potensi biologis gen sama bukan jaminan nasib kesehatannya sama, kalau rakyat papa,dan tidak terjangkau iptek medik mutakhir.
Pendudukan Okinawa di pulau kecil Jepang, kini punya umur harapan hidup yang tinggi, juga selain memanfaatkan iptek medik mutakhir, juga gaya hidup sehatnya seturut petuah medik. Gaya hidup yang menyehatkan.
Jadi umur harapan hidup itu bukan dilahirkan, melainkan diciptakan, Tak cukup mengandalkan potensi biologis belaka, terlebih ada peran iptek medik mutakhir dan gaya hidup yang mumpuni.
Salam mengulur umur,
Dr HANDRAWAN NADESUL