Seide.id. Pemerintahan Biden mengatakan pada Jumat (3/12/2021) bahwa pihaknya sedang berkonsultasi dengan Kongres dan sekutu untuk menyiapkani berbagai opsi yang bertujuan untuk mencegah Rusia melakukan serangan l terhadap Ukraina.
Presiden Joe Biden sendiri mengatakan Jumat (3/12/2021) bahwa pemerintahannya sedang mempersiapkan tindakan untuk mempersulit Rusia melakukan invasi kedua ke Ukraina dalam satu dekade.
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina telah memperingatkan Washington dan sekutu Eropa bahwa pasukan Rusia telah berkumpul di sepanjang perbatasannya. Sementara itu, Moskow menuduh Kyiv mengejar pembangunan militernya sendiri di perbatasan.
Biden berharap AS dapat mencegah situasi meningkat.
“Apa yang saya lakukan adalah menyusun apa yang saya yakini akan menjadi serangkaian inisiatif paling komprehensif Ini akan bermakna membuat sangat, sangat sulit bagi Putin untuk terus maju (menyerang) dan melakukan apa yang orang yakini mungkin dia lakukan,” Biden kepada wartawan Jumat setelah pidato di Gedung Putih.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Biden sedang memantau situasi di perbatasan Ukraina dan Rusia.
“Kami tidak bisa memprediksi dari sini apa kalkulus Presiden Putin atau apa kalkulus Rusia. Kami melihat apa yang mereka lakukan pada tahun 2014. Kami telah melihat apa yang mereka lakukan di perbatasan dan kami akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra kami dan Kongres di sini untuk bersiap menghadapi berbagai pilihan, ”kata Psaki mengacu pada aneksasi ilegal Rusia atas Krimea.
Perebutan Krimea pada tahun 2014 memicu kegemparan internasional dan memicu serangkaian sanksi terhadap Moskow. Tak lama setelah pencaplokan, perang pecah di Ukraina timur antara pasukan pemerintah dan separatis yang didukung Rusia.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan dengan terlebih dahulu memindahkan pasukannya dari perbatasan.