Untung Rugi Nomor Urut Pemilu 2024

Untung Rugi Nomor Urut Pemilu 2024

Nomor urut peserta pemilu 2014 akan sama dengan nomor urut Pemilu 2019. Hal ini untuk penghematan beaya alat peraga Pemilu serta menghindari kegiatan pemilu dijadikan proyek lima tahun sekali.

Pemilu masih dua tahun, ributnya bukan alang kepalang. Maklum, untuk menguasai sebuah negara, pertaruhannya memang Pemilu. Tak peduli pemerintah yang sedang bekerja, partai politik selalu melihat celah kemenangan di setiap saat. Yang bekerja tetap harus bekerja keras, yang sudah kebelet berkuasa terus mencari upaya menang.

Tak Perlu Dikocok

Salah satu yang dianggap peserta Pemilu bisa memberi kemenangan, andalah nomor urut partai peserta pemilu. Untuk tahun ini- 2024- ada dua kelompok yang berbeda pendapat. Yang pertama tetap tak perlu kocokan nomor, yang kedua tentu saja perlunya kocokan nomor. Siapa tahu kali ini memperoleh nomor hoki. 

Yang menyatakan nomor urut tak perlu dikocok, karena mereka memikirkan beaya tinggi bagi parpol dan pemerintah jika harus mengganti alat peraga. Antara lain a. baliho, billboard, atau videotron; b. spanduk; dan/atau c. umbul-umbul, selebaran (flyer), brosur (leaflet), pamflet, poster, stiker, pakaian, penutup kepala, alat minum/makan, kalender, kartu nama, pin, dan/atau alat tulis.

Bisa dibayangkan, jika semua itu berubah, maka ongkosnya sangat mahal. Tetapi, ini adalah proyek Litasli ( Lima Tahun Sekali). Banyak yang bertambah kekayaannya karena proyek “ lima tahun sekali ini”. Baik proyek di KPU, Bawaslu maupun di masing-masing Parpol. 

Hal ini yang antara lain ingin dihindari. Jika nomor urut berubah, barangkali beaya Pemilu 2024 melebihi anggaran yang ditetapkan, yakni Rp 76,6 triliun. Jumlah inipun terlalu besar untuk sebuah sistem pemilu yang mestinya bisa sederhana. Yakni menggunakan sistem digital. Tapi ini cerita lain kali saja. 

Nomor Urut Tak Berpengaruh

Apakah nomor urut peserta pemilu berpengaruh terhadap  kemenangan peserta ? 

Orang Indonesia masih mudah terpengaruh dengan angka maupun nomor. Bahkan sejak proses undian atau kocokan saja, beberapa parpol rajin ke dukun, sekedar bisa dibantu untuk memperoleh nomor hoki atau nomor sakti. Kenyataannya tidak begitu.

Tahun 2019, nomor urut 1 adalah PKB ( Partai Kebangkitan Bangsa), nomor urut 2 Gerindra ( Partai Gerakan Indonesia Raya), nomor 3 PDIP ( PDI Perjuangan), nomor 4 Golkar ( Golongan Karya) dan nomor 5 Partai Nasdem ( Nasional Demokrat). Kenyataan, pemenang Pemilu 2019 adalah PDIP dengan nomor urut 3. 

Nomor urut parpol peserta pemilu 2024 nanti akan sama dengan nomor urut peserta Pemilu 2019, yakni : 

  1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB);
  2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra);
  3. PDI Perjuangan (PDIP);
  4. Partai Golkar
  5. Partai Nasdem
  6. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda)
  7. Partai Beringin Karya (Berkarya);
  8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS);
  9. Partai Persatuan Indonesia (Perindo);
  10. Partai Persatuan Pembangunan (PPP);
  11. Partai Solidaritas Indonesia (PSI);
  12. Partai Amanat Nasional (PAN);
  13. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura); dan
  14. Partai Demokrat.

Jika ada peserta pemilu baru dan lolos kualifikasi, akan mengikuti nomor setelah itu dan jika ada lebih dari satu, akan dikocok. 

Kekuaan Brand Parpol

Masyarakat Pemilih di Indonesia – juga di luar negeri- tidak pernah mengingat nomor urut untuk dipilih. Mereka mengingat brand atau nama yang sudah melekat di dalam pikiran mereka, dan bagaimana cara para parpol itu mensosialisasikan nama mereka untuk diingat masyarakat. 

Nomor berapapun PDIP memperoleh nomor urut kocokan, orang akan selalu ingat Megawati dan PDIP. Bahkan jikapun PDIP memperoleh nomor urut 13, pemilih tidak peduli. 

Orang mengingat nama baik parpol, tak hanya saat akan pemilu. Jauh dalam kehidupan sehari-hari, tindak-tanduk serta kepedulian parpol terhadap masyarakat akan diingat. Begitu juga dengan nama-nama calon presiden dari partai politik pengusungnya. 

Tahun ini bisa menjadi pertaruhan nama PDIP melawan Ganjar Pranoto, andai PDIP nekad tak mencalonkan Ganjar. PDIP bisa dilupakan jika mengajukan calon yang tak dikehendaki masyarakat. Medsos telah menjadi papan pilihan awal masyarakat terhadap calon mereka. Termasuk yang tak disukai semacam Anies Baswedan. 

Jadi, nomor urut berapa yang akan menang Pemilu 2024 ? Parpol atau pribadi yang selama 3 tahun ini telah masuk di hati masyarakat yang akan dipilih. Tak peduli berapa nomor urutnya. 

TULISAN LAIN

BusinessNews: Tik Tok Pemilu

Pertanian Masa Depan: Otomatisasi Pertanian

Memahami Bank dan Dunia Kripto Sebelum Masuk Uang Digital

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.